Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Terancam Gulung Tikar

Rabu, 26 November 2014 - 11:47 WIB
Harga Kedelai Naik,...
Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Terancam Gulung Tikar
A A A
CILACAP - Dampak kenaikan harga bahann bakar minyak (BBM) mulai mengancam keberlangsungan para pengusaha tahu rumahan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

Mereka terancam gulung tikar, akibat kenaikan BBBM yang diikuti naiknya harga bahan baku kedelai yang cukup tinggi. Untuk menyiasatinya, para perajin terpaksa mengurangi jumlah produksi hingga mengurangi ukuran tahu.

Setalah harga BBM bersubsidi dinaikkan, harga kedelai yang sebelumnya Rp7.900 per kg, naik menjadi Rp8.500 per kg.

Bagi usaha kecil rumahan, kenaikan harga kedelai cukup memberatkan. Pasalnya, penjualan tahu produksinya mengalami penurunan cukup drastis karena sepinya pembeli.

Salah satu perajin rumahan di Desa Gunungsari, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Dwi Sukroni hari ini mengatakan, jika sebelum kenaikan harga BBM, mampu memproduksi 60 kg per hari.

Namun, sejak kenaikan harga kedelai jumlah produksi turun hingga 50% yakni hanya 30 kg per hari. Selain mengurangi jumlah produksi untuk menghindari kerugian yang cukup besar para perajin memperkecil ukuran tahu.

Meski ukuran tahu lebih kecil dari biasanya, namun harga tahu tidak mengalami kenaikan yakni Rp200 per biji. Sayangnya, mereka tetap mengalami kerugian karena tahu yang di produksi setiap harinya selalu tersisa alias sepi pembeli.

Para perajin tahu berharap agar pemerintah menurunkan harga kedelai seperti harga semula. Jika harga kedelai tinggi dapat dipastikan para perajin berbahan baku kedelai inipun akan gulung tikar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8076 seconds (0.1#10.140)