Proyek Transmisi Interkoneksi Sumatera-Jawa Berlanjut

Kamis, 27 November 2014 - 02:43 WIB
Proyek Transmisi Interkoneksi...
Proyek Transmisi Interkoneksi Sumatera-Jawa Berlanjut
A A A
PALEMBANG - Proyek kelistrikan strategis, transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera-Jawa, terus dikebut. Untuk tahap awal, perizinan maupun pengadaan tanah proyek untuk lahan converter station ditarget selesai Januari 2015 mendatang.

Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemenko Perekonomian, Dr Abdul Kamarzuki mengatakan, transmisi HVDC ISJ dibutuhkan untuk mengalirkan listrik dari PLTU Mulut Tambang di Sumatera (PLTU Sumsel 8, 9, dan 10) ke sistem Sumatera dan sistem Jawa - Bali. Groundbreaking sudah dilaksanakan 10 Oktober 2014 dan target COD pada tahun 2018.

Pihaknya mengidentifikasi empat isu utama terkait proyek tersebut, yakni lahan converter station di Muaraenim, jalur transmisi di Sumsel dan Lampung, pembebasan tanah, dan perizinan lainnya.

Terkait status pengadaan tanah conventer station seluas 60 ha, diakuinya sudah ada penandatanganan MoU antara PT PLN dan PTPN 7. Langkah selanjutnya menentukan skema pengadaan tanah yang digunakan untuk converter station.

“Untuk paket pengerjaan pertama ini (converter station) kita targetkan bisa selesai 12 Januari 2015,” ungkap Abdul ditemui usai rapat pembahasan lanjutan dalam rangka percepatan pelaksanaan proyek MPA di Hotel Aston Palembang, Rabu (26/11/2014).

Ketua Tim Teknis MPA ini melanjutkan, apabila masalah lahan converter station selesai proses dilanjutkan pada tahap pembebasan lahan. Disepakati, legal basis kepastiannya menggunakan UU baru yaitu UU No.2 Tahun 2012.

Dasar penggunaan UU ini karena perizinan lokasi dari Gubernur ditetapkan sebelum Perpres 2012 keluar.Diharapkannya, proses dan mekanisme transisi bisa cepat dan lancar. Mengingat lahan yang dibutuhkan kebanyakan adalah lahan masyarakat.

Selanjutnya untuk tapak jalur transmisi, ditetapkan berlokasi di hutan produksi Sumsel dan Lampung. Terletak di 10 kabupaten dengan rincian Muaraenim, OKU, OKU Timur, OKI, Mesuji, Tulang Bawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Barat. “Panjang transmisinya di jalur Sumsel dan Lampung yakni 115,6 ha,” sebut Abdul.

Sementara itu, Karo Pemerintahan Setda Sumsel, Edward Chandra menegaskan, Pemprov Sumsel siap mendukung proyek tersebut karena merupakan program strategis nasional.

Diakuinya, penetapan lokasi di Sumsel sudah ditetapkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada 2012. Selain itu, koordinasi antara Pemkab/Pemkot setempat dengan PT PLN sudah dilakukan guna kelancaran proyek.

“Memang rata-rata lahan masyarakat. Tapi saat ini proses pembebasan lahannya belum ada, dimungkinkan 2015 setelah tahap pertama selesai,” cetus Edward.

Seperti diketahui, proyek transmisi High Voltage Direct Current (HVDC) Interkoneksi Sumatera - Jawa merupakan proyek kelistrikan strategis yang terdapat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022.

Panjang keseluruhan transmisi HVDC ISJ 742 km yang meliputi transmisi DC (Direct Current) sepanjang 464 km dan transmisi AC (Alternaitng Current) 278 km. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ melewati 4 provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Pembangunan Transmisi HVDC ISJ memerlukan lahan seluas 300 hektare (Ha).
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0638 seconds (0.1#10.140)