PTPP Targetkan Laba Bersih 2015 Tumbuh 35%
A
A
A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia menargetkan meraih laba bersih 2015 tumbuh 35% menjadi Rp730 miliar.
Sementara, untuk pendapatan perseroan menargetkan tumbuh 35% menjadi Rp19 triliun. Perseroan juga menargetkan memperoleh kontrak baru sebesar Rp27 triliun atau tumbuh 25%.
"Seiring gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, Perseroan optimis dapat mencapai target tersebut. Ini juga karena kontribusi seluruh pilar bisnis yang menghasilkan keuntungan," kata Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Perseroan akan menganggarkan belanja modal (capex) 2015 sebesar Rp1,8 triliun yang akan digunakan untuk penambahan landbank Rp200 miliar, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung Rp150 miliar.
Selain itu, untuk pengembangan proyek properti Grand Kamala Lagoon sebesar Rp108 miliar, investasi enam ruas jalan tol dalam kota, dan lainnya.
"Total order book sampai awal November mencapai Rp37 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp15,1 triliun dan carry over sebesar Rp21,93 triliun," ujarnya.
Adapun proyek baru yang telah diperoleh Perseroan, antara lain Mall dan Apartemen Sawangan di Depok sebesar Rp896 miliar, Tol Depok Antasari sebesar Rp654,022 miliar, Landmark di Bandung sebesar Rp599 miliar, Lexington Apartement di Jakarta sebesar Rp442 miliar.
Kemudian, Wang Residence Citicon di Jakarta Rp400 miliar, Dam Pidekso di Wonogiri sebesar Rp361 miliar, Hotel Dompu Mangadoro di NTT Rp318 miliar, RSP Unair sebesar Rp314 miliar, Icon Complex di Jakarta sebesar Rp430 miliar.
Perseroan juga memperoleh kontrak mix used building Marquis de Lavayette di Semarang sebesar Rp270 miliar, The Basilica Apartemen di Palembang sebesar Rp335 miliar, dan Pejaten Park di Jakarta sebesar Rp205 Miliar.
"Aksi korporasi yang akan dilakukan Perseroan, antara lain IPO PT PP Properti pada awal 2015, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung, penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II," tuturnya.
Bambang mengatakan, perseroan melalui anak usahanya yaitu PT PP Properti akan meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, proyek Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, apartemen Ayoma di Serpong, landed house Payon Amartha di Semarang dan pengembangan bisnis properti ke Australia.
Di samping mengembangkan lahan sendiri, PT PP Properti juga bersinergi dengan BUMN Pertamina membangun apartemen dilahan seluas 4,1 hektar yang berlokasi di Tanjung Duren Jakarta.
Sinergi dengan PTPN IX membangun mix used property di lahan seluas 18 hektar di Solo dan sinergi dengan BPJS (PT Jamsostek) membangun gedung perkantoran dilahan seluas 5.000 m 2 di Kuningan Jakarta.
Sementara, untuk pendapatan perseroan menargetkan tumbuh 35% menjadi Rp19 triliun. Perseroan juga menargetkan memperoleh kontrak baru sebesar Rp27 triliun atau tumbuh 25%.
"Seiring gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, Perseroan optimis dapat mencapai target tersebut. Ini juga karena kontribusi seluruh pilar bisnis yang menghasilkan keuntungan," kata Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Perseroan akan menganggarkan belanja modal (capex) 2015 sebesar Rp1,8 triliun yang akan digunakan untuk penambahan landbank Rp200 miliar, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung Rp150 miliar.
Selain itu, untuk pengembangan proyek properti Grand Kamala Lagoon sebesar Rp108 miliar, investasi enam ruas jalan tol dalam kota, dan lainnya.
"Total order book sampai awal November mencapai Rp37 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp15,1 triliun dan carry over sebesar Rp21,93 triliun," ujarnya.
Adapun proyek baru yang telah diperoleh Perseroan, antara lain Mall dan Apartemen Sawangan di Depok sebesar Rp896 miliar, Tol Depok Antasari sebesar Rp654,022 miliar, Landmark di Bandung sebesar Rp599 miliar, Lexington Apartement di Jakarta sebesar Rp442 miliar.
Kemudian, Wang Residence Citicon di Jakarta Rp400 miliar, Dam Pidekso di Wonogiri sebesar Rp361 miliar, Hotel Dompu Mangadoro di NTT Rp318 miliar, RSP Unair sebesar Rp314 miliar, Icon Complex di Jakarta sebesar Rp430 miliar.
Perseroan juga memperoleh kontrak mix used building Marquis de Lavayette di Semarang sebesar Rp270 miliar, The Basilica Apartemen di Palembang sebesar Rp335 miliar, dan Pejaten Park di Jakarta sebesar Rp205 Miliar.
"Aksi korporasi yang akan dilakukan Perseroan, antara lain IPO PT PP Properti pada awal 2015, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung, penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II," tuturnya.
Bambang mengatakan, perseroan melalui anak usahanya yaitu PT PP Properti akan meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, proyek Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, apartemen Ayoma di Serpong, landed house Payon Amartha di Semarang dan pengembangan bisnis properti ke Australia.
Di samping mengembangkan lahan sendiri, PT PP Properti juga bersinergi dengan BUMN Pertamina membangun apartemen dilahan seluas 4,1 hektar yang berlokasi di Tanjung Duren Jakarta.
Sinergi dengan PTPN IX membangun mix used property di lahan seluas 18 hektar di Solo dan sinergi dengan BPJS (PT Jamsostek) membangun gedung perkantoran dilahan seluas 5.000 m 2 di Kuningan Jakarta.
(izz)