Tommy Suharto Akan Ditelisik Terkait Saham di Petral

Kamis, 27 November 2014 - 15:32 WIB
Tommy Suharto Akan Ditelisik...
Tommy Suharto Akan Ditelisik Terkait Saham di Petral
A A A
JAKARTA - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (migas) akan menelisik apakah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Suharto dan Bob Hasan masih memiliki saham di Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Fahmy Radi menjelaskan, jika ditelisik dari sejarahnya, Petral berdiri pada 1969 dengan nama Petra Group. Di sini, lanjut Fahmy, diketahui anak mantan Presiden Soeharto tersebut dan Bob Hasan memiliki saham di Petral, masing-masing sebesar 20%.

"Apakah mereka masih sebagai pemegang saham? Nah, itu akan kita buktikan lagi. Kalau tidak, bagaimana proses pengalihannya," kata dia di Jakarta, Kamis (26/11/2014).

Tidak hanya itu saja, Fahmi menjelaskan, tim juga akan mengidentifikasi terkait wewenang anak usaha PT Pertamina (persero) dalam melakukan impor bahan bakar minyak (BBM).

"Misalnya, terkait impor ini harganya lebih mahal daripada langsung. Kalau lebih mahal berapa harganya, kemana uang tadi? Itu yang selama ini gelap," ungkap dia.

Dia optimistis, Tim Reformasi Tata Kelola Migas mampu membuat Petral lebih transparan dan terang, seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Bahkan, Fahmy mengatakan bahwa ekspektasi masyarakat sangat besar terhadap komite yang digawangi oleh Faisal Basri ini.

Namun demikian, Fahmy mengaku tidak menutup kemungkinan kalau kemudian trading minyak yang bersarang di Singapura itu dibubarkan.

"Kalau penuh moral hazard dan sebagainya dan kemudian memang harus dibubarkan, kami akan rekomendasikan untuk dibubarkan," tandasnya.

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengatakan, dalam enam bulan ke depan akan fokus terhadap masalah transparansi dan Petral. Faisal berharap dengan menganalisa komposisi kepemilikan saham di Petral, maka akan banyak temuan yang diungkapkan ke masyarakat.

"Pertama kali komposisi kepemilikan saham 40% Pertamina. Kemudian Tommy Suharto dan Bob Hasan masing-masing 20%, 20% lagi yayasan karyawan Pertamina," kata dia.

Faisal berjanji, akan berusaha semaksimal mungkin dalam mengungkap tabir di sektor migas, baik dari hulu sampai hilir.

"Kami ingin ada tabir-tabir yang bisa kami terobos. Kalau enggak, apa gunanya kehadiran kami?" kata dia.

Dalam waktu dekat, Komite Pemberantas Mafia Migas akan meminta data kepada Pertamina terkait trading selama 5 tahun terakhir. Kemudian, akan dibandingkan dengan data dunia.

"Kita minta induknya. Ada yang bilang kita ke Singapura. Kalau nggak usah ke Singapura, yang penting kita dapat datanya nggak apa-apa," jelas Faisal.

Wakil Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Naryanto Wagimin mengakui hingga saat ini Tommy Suharto masih memiliki saham di Petral. Dia menyebutkan, terdapat lima pemegang saham di Petral. Akan tetapi Naryanto tidak menyebutkan secara rinci siapa saja pemegang saham tersebut.

"Iya masih," ungkap Naryanto yang juga menjabat sebagai Plt Dirjen Migas ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)