Panggil Bos Semen Indonesia, Ini yang Dibicarakan Rini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan, pertemuannya dengan Direktur Utama (Dirut) PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto hanya membahas proyek semen yang ada di Vietnam.
Sebelumnya beredar kabar bahwa pemanggilan bos Semen Indonesia ini berkaitan dengan isu yang mengabarkan bahwa Dwi Soetjipto disinyalir menjadi calon Dirut PT Pertamina (Persero), menggantikan Karen Agustiawan.
"Proyek yang di Vietnam, kan dia bagus sudah ada perusahaan satu lagi di Vietnam. Dan juga setengah mati karena sudah pernah mengambil satunya lagi, tapi kurang baik, sekarang sudah bagus. Ternyata ada satu lagi yang juga sudah keadaanya kurang baik," katanya di Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Pihaknya meminta Semen Indonesia agar melanjutkan proyek di luar negeri tersebut. Sebab, dia mengklaim bahwa proyek Semen Indonesia di Vietnam cukup bagus dan telah dijual ke Thailand.
Rini menambahkan, pertemuannya tersebut juga membicarakan mengenai masalah debu dari PT Semen Padang yang kerap menyelimuti rumah-rumah penduduk sekitar.
"Itu juga Semen Padang, karena Pak Adasimro itu marah-marah karena rumahnya beliau kan, debunya makin banyak. Semen Padang memang menambah kapasitas. Yang perlu dilakukan sekarang sistem baru bagaimana debu itu bisa disaring," jelas dia.
Menurutnya, penyaringan debu tersebut memerlukan waktu cukup lama. Sebab diperlukan pembelajaran terlebih dahulu dan pembelian alat baru.
"Ada penyaring tapi memakan waktu, jadi harap dipelajari, dan beliau melaporkan bisa dilakukan tapi harus beli alat. Jadi memakan waktu," tandasnya.
Sebelumnya, Rini juga pernah tidak transparan mengenai pertemuannya dengan Menteri ESDM Sudirman Said, seluruh jajaran Direksi Pertamina, dan Dirut PT PLN yang disinyalir membicarakan kenaikan harga BBM subsidi.
Namun, adik kandung dari Arie Soemarno ini membantah diungkapkannya, bahwa pertemuan tersebut hanya membahas mengenai beberapa proyek kelistrikan. Sedangkan di malam setelah pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.
Sebelumnya beredar kabar bahwa pemanggilan bos Semen Indonesia ini berkaitan dengan isu yang mengabarkan bahwa Dwi Soetjipto disinyalir menjadi calon Dirut PT Pertamina (Persero), menggantikan Karen Agustiawan.
"Proyek yang di Vietnam, kan dia bagus sudah ada perusahaan satu lagi di Vietnam. Dan juga setengah mati karena sudah pernah mengambil satunya lagi, tapi kurang baik, sekarang sudah bagus. Ternyata ada satu lagi yang juga sudah keadaanya kurang baik," katanya di Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Pihaknya meminta Semen Indonesia agar melanjutkan proyek di luar negeri tersebut. Sebab, dia mengklaim bahwa proyek Semen Indonesia di Vietnam cukup bagus dan telah dijual ke Thailand.
Rini menambahkan, pertemuannya tersebut juga membicarakan mengenai masalah debu dari PT Semen Padang yang kerap menyelimuti rumah-rumah penduduk sekitar.
"Itu juga Semen Padang, karena Pak Adasimro itu marah-marah karena rumahnya beliau kan, debunya makin banyak. Semen Padang memang menambah kapasitas. Yang perlu dilakukan sekarang sistem baru bagaimana debu itu bisa disaring," jelas dia.
Menurutnya, penyaringan debu tersebut memerlukan waktu cukup lama. Sebab diperlukan pembelajaran terlebih dahulu dan pembelian alat baru.
"Ada penyaring tapi memakan waktu, jadi harap dipelajari, dan beliau melaporkan bisa dilakukan tapi harus beli alat. Jadi memakan waktu," tandasnya.
Sebelumnya, Rini juga pernah tidak transparan mengenai pertemuannya dengan Menteri ESDM Sudirman Said, seluruh jajaran Direksi Pertamina, dan Dirut PT PLN yang disinyalir membicarakan kenaikan harga BBM subsidi.
Namun, adik kandung dari Arie Soemarno ini membantah diungkapkannya, bahwa pertemuan tersebut hanya membahas mengenai beberapa proyek kelistrikan. Sedangkan di malam setelah pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.
(izz)