Palembang Gelar Workshop UMKM Oneintwenty Movement
A
A
A
PALEMBANG - Workshop usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Oneintwenty Movement digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada 28-29 November 2014.
Program kerja sama Smartprenur-Pro Indonesia dengan Sindonews.com ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di tiga kota lain, yakni Jakarta, Padang (15-16 November 2014), dan Pekanbaru (22-23 November 2014).
"Saat ini, kita menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kita harus menyiapkan diri dan menggali potensi yang dimiliki. Anda harus mengetahui pasar dan kekuatan produk. Kapan ekspansi, kapan mundur, kapan menarik diri dan mengganti usaha baru," ujar CEO Smartprenur-Pro Indonesia, Yuszak M Yahya, beberapa waktu lalu.
Dia mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap menghadapi MEA 2015.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah-kecil ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," jelas Yuszak.
Saat ini, UMKM di Indonesia terus berkembang. Namun, pertumbuhannya belum diimbangi peningkatan kualitas. Hal ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, terlebih dalam menghadapi era perdagangan bebas MEA 2015.
Dari 240 juta penduduk Indonesia, hanya 1,65% yang menjadi pengusaha. Gerakan Oneintwenty berupaya meningkatkan jumlah wirausahawan hingga 5% pada 2020, termasuk dari 20 lulusan perguruan tinggi, satu di antaranya menjadi wirausahawan.
Sebagai informasi, workshop wirausaha di Kota Palembang ini akan dilaksanakan di Gedung Indosat Jl Angkatan 45 No 222, yang diikuti ratusan UMKM dari seluruh Provinsi Sumatera Selatan.
Program kerja sama Smartprenur-Pro Indonesia dengan Sindonews.com ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di tiga kota lain, yakni Jakarta, Padang (15-16 November 2014), dan Pekanbaru (22-23 November 2014).
"Saat ini, kita menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kita harus menyiapkan diri dan menggali potensi yang dimiliki. Anda harus mengetahui pasar dan kekuatan produk. Kapan ekspansi, kapan mundur, kapan menarik diri dan mengganti usaha baru," ujar CEO Smartprenur-Pro Indonesia, Yuszak M Yahya, beberapa waktu lalu.
Dia mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap menghadapi MEA 2015.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah-kecil ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," jelas Yuszak.
Saat ini, UMKM di Indonesia terus berkembang. Namun, pertumbuhannya belum diimbangi peningkatan kualitas. Hal ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, terlebih dalam menghadapi era perdagangan bebas MEA 2015.
Dari 240 juta penduduk Indonesia, hanya 1,65% yang menjadi pengusaha. Gerakan Oneintwenty berupaya meningkatkan jumlah wirausahawan hingga 5% pada 2020, termasuk dari 20 lulusan perguruan tinggi, satu di antaranya menjadi wirausahawan.
Sebagai informasi, workshop wirausaha di Kota Palembang ini akan dilaksanakan di Gedung Indosat Jl Angkatan 45 No 222, yang diikuti ratusan UMKM dari seluruh Provinsi Sumatera Selatan.
(dmd)