Nikel Penyumbang Ekspor Terbesar Sulsel

MAKASSAR - Nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) periode Januari hingga Oktober 2014 sebesar USD1,46 miliar mengalami peningkatan sekitar 10,72%, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya USD1,32 miliar.

Dari sejumlah komoditas yang diekspor, nikel memberikan kontribusi ekspor terbesar dari Sulsel pada Oktober 2014 sebesar USD98,89 juta atau sekitar 60,25% dari total nilai ekspor Sulsel.

Setelah itu, komoditi andalan Sulsel lainya yakni Kakao sebesar USD23,61 juta, biji-bijian berminyak dan tanaman obat sekitar USD15,24 juta, ikan dan udang USD7,59 juta serta komoditas lainnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengatakan, Jepang salah satu negara dengan tujuan nilai ekspor terbesar Sulsel berada dikisaran USD104,09 juta atau 63,42% dari total nilai ekspor, disusul China sebesar USD18,08 juta. Kemudian, Malaysia dengan nilai USD11,61 juta.

"Jika merujuk pada penggunaan transportasi laut sebagai sarana pengiriman ekspor, pelabuhan Balantang Malili memberikan kontribusi terbesar dikisaran USD98,89 juta khusus Oktober saja. Begitupun, jika mengacu dari Januari hingga Oktober kontribusi pelabuhan Malili USD671,23 juta," ujarnya, Senin (1/12/2014).

Sementara, dari sektor impor sejak Januari hingga Oktober mengalami penurunan sekitar 43,83% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski impor mengalami penurunan, jika ditilik dari segi kontribusi BBM tetap menjadi komoditas ekspor yang masuk ke Sulsel sebesar USD15,85 juta atau 35,47% dari total nilai impor dengan negara terbesar dari Singapuran senilai USD12,71 juta.