302 Wirausaha Baru Dapatkan Modal Awal

Selasa, 02 Desember 2014 - 01:28 WIB
302 Wirausaha Baru Dapatkan...
302 Wirausaha Baru Dapatkan Modal Awal
A A A
BANDUNG - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Jawa Barat memberikan pendampingan kepada wirausaha baru yang dihasilkan dari pelatihan kewirausahaan sebelumnya. Sebanyak 302 wirausaha baru yang tercatat telah memiliki usaha 0-5 tahun mendapatkan pendampingan dari sekitar 200 wirausahawan mitra Dinas KUMKM Jabar.

Kepala Dinas KUMKM Jabar Anton Gustoni mengatakan, sekitar 30% atau 99 wirausaha baru tersebut merupakan pelaku yang benar-benar baru membuka usaha atau memiliki usaha dengan waktu 0 tahun.

“Wirausaha baru yang kami latih dan bina tahun 2014 ini mendapatkan modal awal dari anggatan APBN untuk Jabar yang nilai totalnya sebesar Rp1,4 miliar,” ujarnya pada Diskusi Ekonomi dengan Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb) di Bandung, Senin (1/12/2014).

Modal awal atau start capital dengan status hibah dari pemerintah itu, sebutnya, berkisar Rp5 juta – Rp7 juta. Menurutnya, semua lulusan itu sudah berjalan berusaha sesuai dengan minat dan potensi di wilayah masing-masing.

“Sebagian besar mereka membuka usaha menjahit, salon dan produk makanan. Kami terus melakukan pemantauan kepada mereka. Kami telah membekali manajemen usaha dan pembukuan keuangan yang baik. Diharapkan mereka bisa naik kelas dari pelaku usaha kecil, menengah, hingga menjadi besar,” katanya.

Selain pemberian modal awal bagi wirausaha baru binaan, bantuan serupa juga diberikan pemerintah pusat kepada Jabar bagi para wirausaha mahasiswa. Total nilainya mencapai Rp1,6 miliar untuk Jabar.

“Berbagai program ini diharapkan bisa memicu pelaku usaha baru dan mencapai target pencetakan 100.000 wirausaha baru,” sebutnya.

Bantuan modal itu diharapkan tidak menjadikan para wirausaha menjadi terlena. Mereka justru didorong agar terus berupaya untuk menjadikan usahanya sebagai perusahaan bankable sehingga bisa mengakses pembiayaan yang lebih besar dari perbankan.

“Kami juga memiliki program Kredit Cinta Rakyat (KCR) dengan bunga rendah yang disalurkan melalui Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB),” sambungnya.

Meskipun begitu, pihaknya berharap ke depan pengolahan kredit mikro itu bisa ditangani dan disalurkan melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kredit mikro. Hal ini dirasa lebih bisa diakses oleh UMKM terutama wirausaha baru dengan modal terbatas.

“Selain permodalan, permasalahan UMKM saat ini adalah daya saing. Untuk itu, kami melakukan pendampingan pasar, kemasan dan memfasilitasi promosi di dalam maupun ke luar negeri. Khusus kemasan, kami lebih memprioritaskannya. Sebab, produk dengan kemasan sudah bagus bisa meningkatkan harga jual lebih tinggi lagi,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)