Kucurkan Rp24 M, Alfamart Siap Ekspansi ke Filipina

Selasa, 02 Desember 2014 - 07:30 WIB
Kucurkan Rp24 M, Alfamart Siap Ekspansi ke Filipina
Kucurkan Rp24 M, Alfamart Siap Ekspansi ke Filipina
A A A
SEMARANG - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) terus melakukan ekspansi ke Filipina. Untuk melakukan ekspansi ke negara tetangga tersebut, Alfamart mengucurkan dana kurang lebih Rp24 miliar.

President Director Alfamart, Hans Prawira mengatakan, toko perdana di Filipina dibuka pertama kali pada bulan Agustus lalu, hingga saat ini sudah ada delapan toko Alfamart di negara beribukota Manila tersebut.

“Ekspansi ke Filipina melalui jaringan waralaba, dengan menunjuk SM Group, perusahaan di Filipina sebagai pemegang lisensi waralaba alias master franchise agreement,” katanya, Senin (1/12/2014).

Dia mengatakan, Filipina masih akan menjadi fokus ekspansi Alfamart di luar negeri tahun depan. Tetapi tidak tertutup kemungkinan perusahaan merambah negara lain.

"Saat ini kami masih melakukan pengkajian, perusahaan ingin membuka toko dan pusat distribusi logistik. Kalau ada keterbukaan akses investor di negara tujuan, kami akan menyambanginya," tambahnya.

Ekspansi ke negara lain sudah dilakukan sejak dini, menurut Solihin karena Alfamart sebagai perusahaan ritel Indonesia tidak ingin ketinggalan, ketika menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada 2015 mendatang.

"Ini jelas akan menjadi keuntungan bagi produk Indonesia. Kita perlu mempersiapkan diri karena MEA 2015 sudah di depan mata," ujarnya.

Meski tengah serius mengawal ekspansi mancanegara, perusahaan tak lupa mengembangkan ekspansi di dalam negeri. Rencananya, mayoritas penambahan toko akan dilakukan di luar Pulau Jawa.

“Kami melihat potensi di wilayah luar Jawa masih besar. Perusahaan hingga September 2014 telah memiliki 27 Kantor Cabang dan Gudang yang tersebar di Indonesia yakni 17 lokasi di Pulau Jawa dan 10 lokasi di luar Pulau Jawa,” tambah Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin.

Selain merancang ekspansi, perusahaan melakukan sejumlah pembenahan terkait adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang berdampak pada kenaikan biaya beban operasional.

"Kami akan mengevaluasi produktivitas setiap unit sampai melakukan review product assortment untuk optimalisasi selling space dan penjualan," tutup Solihin.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3845 seconds (0.1#10.140)