Indofarma Mampu Tekan Rugi Bersih 40,5%
A
A
A
JAKARTA - PT Indofarma Tbk (INDF) hingga Oktober tahun ini mampu menekan rugi bersih konsolidasi sekitar 40,54% menjadi Rp29,74 miliar dibanding Oktober tahun lalu, yang mencatat rugi bersih sebesar Rp50,02 miliar.
Materi paparan publik perusahaan farmasi plat merah tersebut menunjukkan bahwa rugi bersih berhasil ditekan karena didukung turunnya beban dan naiknya penjualan. Penjualan hingga Oktober naik 16,48% menjadi Rp944,32 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp810,73 miliar.
Kendati demikian, naiknya angka penjualan berkorelasi pada meningkatnya harga pokok penjualan sekitar 22,72% menjadi Rp706,31 miliar dari Rp575,53 miliar.
Laba kotor perusahaan tercatat naik tipis 1,2% menjadi Rp238,01 miliar dari Rp235,2 miliar. Beban usaha berhasil dikurangi menjadi Rp242,95 miliar dari Rp276,72 miliar.
Beban usaha tersebut disumbang dari beban penjualan sebesar Rp158,3 miliar dari Rp160,21 miliar, beban administrasi dan umum menjadi Rp85,18 miliar dari Rp110,47 miliar dan lain-lain menjadi laba Rp537 juta dari sebelumnya rugi Rp6,05 miliar. Akibatnya, rugi usaha perusahaan susut menjadi Rp4,93 miliar dari Rp41,52 miliar.
Materi paparan publik perusahaan farmasi plat merah tersebut menunjukkan bahwa rugi bersih berhasil ditekan karena didukung turunnya beban dan naiknya penjualan. Penjualan hingga Oktober naik 16,48% menjadi Rp944,32 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp810,73 miliar.
Kendati demikian, naiknya angka penjualan berkorelasi pada meningkatnya harga pokok penjualan sekitar 22,72% menjadi Rp706,31 miliar dari Rp575,53 miliar.
Laba kotor perusahaan tercatat naik tipis 1,2% menjadi Rp238,01 miliar dari Rp235,2 miliar. Beban usaha berhasil dikurangi menjadi Rp242,95 miliar dari Rp276,72 miliar.
Beban usaha tersebut disumbang dari beban penjualan sebesar Rp158,3 miliar dari Rp160,21 miliar, beban administrasi dan umum menjadi Rp85,18 miliar dari Rp110,47 miliar dan lain-lain menjadi laba Rp537 juta dari sebelumnya rugi Rp6,05 miliar. Akibatnya, rugi usaha perusahaan susut menjadi Rp4,93 miliar dari Rp41,52 miliar.
(rna)