Kemendag Pastikan Stok Komoditas Akhir Tahun Aman
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok komoditas pangan menjelang akhir tahun dalam posisi aman.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Sri Agustina mengatakan, pasokan komoditas di pasar sudah dalam posisi cukup.
"Aman, aman, aman, beras cukup 1,7 juta ton, kita pantau di Pasar Induk Kramat Jati cukup pasokannya, walaupun harga naik sedikit tapi cukup," ujarnya di Gedung Kemendag, Jakarta (3/12/2014).
Dia mengatakan, hal yang paling masuk akal untuk mengetahui pasokan aman atau tidak adalah dengan memantau langsung ke pasar.
"Pak menteri minta ke kita pantau ke sekian Kabupaten dan Kota. Selama ini memantau stok yang paling realistis dan secara indikatif suplai cukup atau tidak itu di pasar. Kalau di gudang kita tidak tahu, kalau di pasar itu indikasi pasokan cukup atau tidak. Yang realistis saja misalnya ada data akan ada produksi sekian tapi kita lihat harus langsung ke pasar sebagai indikator," jelasnya.
Dia menambahkan, ada beberapa pasar yang dijadikan referensi terkait pasokan komoditas tersebut. "Biasanya referensi kita pasar induk beras di Cipinang, pasa sayur mayur di Kramat Jati, Cibitung atau Tanah Tinggi," pungkasnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Sri Agustina mengatakan, pasokan komoditas di pasar sudah dalam posisi cukup.
"Aman, aman, aman, beras cukup 1,7 juta ton, kita pantau di Pasar Induk Kramat Jati cukup pasokannya, walaupun harga naik sedikit tapi cukup," ujarnya di Gedung Kemendag, Jakarta (3/12/2014).
Dia mengatakan, hal yang paling masuk akal untuk mengetahui pasokan aman atau tidak adalah dengan memantau langsung ke pasar.
"Pak menteri minta ke kita pantau ke sekian Kabupaten dan Kota. Selama ini memantau stok yang paling realistis dan secara indikatif suplai cukup atau tidak itu di pasar. Kalau di gudang kita tidak tahu, kalau di pasar itu indikasi pasokan cukup atau tidak. Yang realistis saja misalnya ada data akan ada produksi sekian tapi kita lihat harus langsung ke pasar sebagai indikator," jelasnya.
Dia menambahkan, ada beberapa pasar yang dijadikan referensi terkait pasokan komoditas tersebut. "Biasanya referensi kita pasar induk beras di Cipinang, pasa sayur mayur di Kramat Jati, Cibitung atau Tanah Tinggi," pungkasnya.
(gpr)