Analis Kecewa Target Emiten BEI 2014 Turun
A
A
A
BANDUNG - Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia Haryajit Ramelan mengungkapkan kekecewaannya terhadap penurunan target perusahaan yang listing (emiten) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dia menilai dibandingkan negara lain di Asia, emiten yang masuk ke lantai bursa di Indonesia masih sedikit.
"Nah, ini yang jeleknya lagi ketika di negara lain, seperti Shanghai (China) sudah punya sekian ribu emiten, dan setiap tahun lebih dari seratus, dua ratus emiten baru yang go public, tapi di Indonesia target 35 saja dianggap kebanyakan," ujarnya dalam acara Sarasehan Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2014).
Dia mengatakan revisi yang dilakukan sangat disayangkan melihat dalam beberapa tahun sebelumnya tidak pernah meningkat.
"Ini malah direvisi targetnya, kemarin harusnya dibikin 32 saja. Jangan, jangan, orang kita sepuluh tahun terakhir saja tidak sanggup untuk 25 emiten," katanya.
Haryajit menegaskan target yang tinggi harus dan tidak perlu diturunkan. "Kenapa takut dikasih target tinggi terus kita jadi turunkan lagi? Kalau tidak kasih saja target yang tinggi, misalnya 40 biar dia rajin. Kalau sudah dikasih target tinggi tapi diturunkan lagi, saya rasa kasihan perjuangan BEI," imbuhnya.
Di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun depan rencananya akan menaikan aliran dana yang masuk ke pasar modal dari Rp450 triliun menjadi Rp534 triliun atau naik 15%.
Dia menilai dibandingkan negara lain di Asia, emiten yang masuk ke lantai bursa di Indonesia masih sedikit.
"Nah, ini yang jeleknya lagi ketika di negara lain, seperti Shanghai (China) sudah punya sekian ribu emiten, dan setiap tahun lebih dari seratus, dua ratus emiten baru yang go public, tapi di Indonesia target 35 saja dianggap kebanyakan," ujarnya dalam acara Sarasehan Wartawan Pasar Modal di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2014).
Dia mengatakan revisi yang dilakukan sangat disayangkan melihat dalam beberapa tahun sebelumnya tidak pernah meningkat.
"Ini malah direvisi targetnya, kemarin harusnya dibikin 32 saja. Jangan, jangan, orang kita sepuluh tahun terakhir saja tidak sanggup untuk 25 emiten," katanya.
Haryajit menegaskan target yang tinggi harus dan tidak perlu diturunkan. "Kenapa takut dikasih target tinggi terus kita jadi turunkan lagi? Kalau tidak kasih saja target yang tinggi, misalnya 40 biar dia rajin. Kalau sudah dikasih target tinggi tapi diturunkan lagi, saya rasa kasihan perjuangan BEI," imbuhnya.
Di sisi lain, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun depan rencananya akan menaikan aliran dana yang masuk ke pasar modal dari Rp450 triliun menjadi Rp534 triliun atau naik 15%.
(dmd)