Smart Card BRI Dongkrak DPK Rp40 Miliar/Bulan
A
A
A
MAKASSAR - Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Makassar terus menggenjot peningkatan dana pihak ketiga (DPK) melalui program smart card yang diluncurkan bekerja sama Pemkot Makassar, baru-baru ini.
Program yang dihadirkan untuk mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam Less Cash Society (LCS) terus dikembangkan bank plat merah ini di masyarakat.
Menurut Kepala Bagian E-chanel dan IT kanwil BRI Makassar Rokhmadi, kartu yang dihadirkan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran, tapi juga alat akses data ke sistem Pemkot Makassar. Makanya kartu ini diterbitkan dengan sistem bundling agar pemegang kartu yang merupakan PNS pemkot dapat memanfaatkan, apalagi ke depan nantinya akan dinikmati pula oleh seluruh warga Makassar.
“Kartu ini multi fungsi, karena dalam satu kartu semua transaksi keuangan dapat dilakukan. Tidak saja untuk kebutuhan keuangan meliputi tarik tunai sebagai kartu debet, tapi juga bisa dipakai berbelanja di sejumlah merchant BRI dengan fungsi sebagai kartu Brizi. Sedangkan, berkaitan dengan pemerintahan dapat dipakai mengakses data kepegawaian, data kependudukan, data rekam medik dan data pajak bumi dan bangunan,” ujarnya, Jumat (5/12/2014).
Bahkan, ke depannya akan disinkronkan dengan sistem pembayaran BPJS kesehatan. Karena sifatnya untuk mengcover kebutuhan keseharian nasabah, makanya, data dalam Smart Card tersimpan dengan aman karena ada kunci tertentu yang tidak bisa diakses atau dibaca oleh orang yang tidak memiliki Smart Card ini.
Dengan kartu ini, nasabah tak perlu lagi membawa uang tunai karena hanya digesek saja, kebutuhan berbagai macam transaksi pembayaran dapat terwujud, didukung pula kehadiran 20.000 merchant secara nasional dan khusus di Makassar ada 500 merchant.
“Tahap awal yang diterbitkan 27.000 kartu sesuai target Walikota, namun untuk peredaran kartunya yang sudah disiapkan 3.500 kartu real dipegang nasabah. Sementara sisanya akan diterbitkan secara berkala mengikuti pengembangan aplikasi tambahan yang terus dimunculkan,” tuturnya.
Rokhmadi memaparkan, tahun depan berencana diterbitkan lagi tambahan sekitar 800 ribu kartu, dimana pemegangnya diwajibkan melakukan setoran awal Rp250.000.
Saat ini, pengguna kartu debet BRI mencapai 1,3 juta dan diharapkan terus bertumbuh sampai akhir tahun, apalagi baru saja diterbitkan kartu kerja sama Pemkot.
“Tahun depan, tentunya target kartu debet akan bertambah. Jika dirata-ratakan perbulan dapat diterbitkan 25.000 kartu baru dari smart card. Bahkan, bisa lebih banyak lagi menyesuaikan dengan kebijakan Walikota,” optimisnya.
Dikatakan Rokhmadi, dalam satui kartu yang diterbitkan investasi BRI sebesar Rp20.000, tapi itu tak menjadi soal sebab pemkot sudah banyak berinvestasi di BRI melalui payroll gaji, dana sertifikasi guru hingga tunjangan RT-RW.
“Sampai saat ini penempatan dana Pemkot sudah mencapai Rp200 miliar pertahun, dari smart card diharapkan kontribusi Rp40 miliar perbulannya. Dimana, posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai saat ini mencapai Rp25,2 triliun dan melampaui pencapaian di tahun lalu DPK dikisaran Rp22,5 triliun,” paparnya.
Sebelumnya, Kakanwil BRI Makassar Kuswinyoto memaparkan, pelayanan smart card semakin ditunjang dengan sejumlah infrastruktur BRI yang telah tersebar di wilayah Makassar, diantaranya 36 unit kantor cabang, 28 unit kantor Cabang PPembantuan 1.111 mesin ATM. Telah tersedia pula 345 kantor unit ditunjang 156 layanan teras dan 51 unit teras keliling.
“Kami telah memiliki 10.234 kantor BRI di seluruh Indonesia, ATM 19.685 unit, mini ATM sebanyak 8760 unit. Dimana semua fasilitas itu hadir untuk mempermudah masyarakat dalam hal bertransaksi,” pungkasnya.
Program yang dihadirkan untuk mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam Less Cash Society (LCS) terus dikembangkan bank plat merah ini di masyarakat.
Menurut Kepala Bagian E-chanel dan IT kanwil BRI Makassar Rokhmadi, kartu yang dihadirkan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran, tapi juga alat akses data ke sistem Pemkot Makassar. Makanya kartu ini diterbitkan dengan sistem bundling agar pemegang kartu yang merupakan PNS pemkot dapat memanfaatkan, apalagi ke depan nantinya akan dinikmati pula oleh seluruh warga Makassar.
“Kartu ini multi fungsi, karena dalam satu kartu semua transaksi keuangan dapat dilakukan. Tidak saja untuk kebutuhan keuangan meliputi tarik tunai sebagai kartu debet, tapi juga bisa dipakai berbelanja di sejumlah merchant BRI dengan fungsi sebagai kartu Brizi. Sedangkan, berkaitan dengan pemerintahan dapat dipakai mengakses data kepegawaian, data kependudukan, data rekam medik dan data pajak bumi dan bangunan,” ujarnya, Jumat (5/12/2014).
Bahkan, ke depannya akan disinkronkan dengan sistem pembayaran BPJS kesehatan. Karena sifatnya untuk mengcover kebutuhan keseharian nasabah, makanya, data dalam Smart Card tersimpan dengan aman karena ada kunci tertentu yang tidak bisa diakses atau dibaca oleh orang yang tidak memiliki Smart Card ini.
Dengan kartu ini, nasabah tak perlu lagi membawa uang tunai karena hanya digesek saja, kebutuhan berbagai macam transaksi pembayaran dapat terwujud, didukung pula kehadiran 20.000 merchant secara nasional dan khusus di Makassar ada 500 merchant.
“Tahap awal yang diterbitkan 27.000 kartu sesuai target Walikota, namun untuk peredaran kartunya yang sudah disiapkan 3.500 kartu real dipegang nasabah. Sementara sisanya akan diterbitkan secara berkala mengikuti pengembangan aplikasi tambahan yang terus dimunculkan,” tuturnya.
Rokhmadi memaparkan, tahun depan berencana diterbitkan lagi tambahan sekitar 800 ribu kartu, dimana pemegangnya diwajibkan melakukan setoran awal Rp250.000.
Saat ini, pengguna kartu debet BRI mencapai 1,3 juta dan diharapkan terus bertumbuh sampai akhir tahun, apalagi baru saja diterbitkan kartu kerja sama Pemkot.
“Tahun depan, tentunya target kartu debet akan bertambah. Jika dirata-ratakan perbulan dapat diterbitkan 25.000 kartu baru dari smart card. Bahkan, bisa lebih banyak lagi menyesuaikan dengan kebijakan Walikota,” optimisnya.
Dikatakan Rokhmadi, dalam satui kartu yang diterbitkan investasi BRI sebesar Rp20.000, tapi itu tak menjadi soal sebab pemkot sudah banyak berinvestasi di BRI melalui payroll gaji, dana sertifikasi guru hingga tunjangan RT-RW.
“Sampai saat ini penempatan dana Pemkot sudah mencapai Rp200 miliar pertahun, dari smart card diharapkan kontribusi Rp40 miliar perbulannya. Dimana, posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai saat ini mencapai Rp25,2 triliun dan melampaui pencapaian di tahun lalu DPK dikisaran Rp22,5 triliun,” paparnya.
Sebelumnya, Kakanwil BRI Makassar Kuswinyoto memaparkan, pelayanan smart card semakin ditunjang dengan sejumlah infrastruktur BRI yang telah tersebar di wilayah Makassar, diantaranya 36 unit kantor cabang, 28 unit kantor Cabang PPembantuan 1.111 mesin ATM. Telah tersedia pula 345 kantor unit ditunjang 156 layanan teras dan 51 unit teras keliling.
“Kami telah memiliki 10.234 kantor BRI di seluruh Indonesia, ATM 19.685 unit, mini ATM sebanyak 8760 unit. Dimana semua fasilitas itu hadir untuk mempermudah masyarakat dalam hal bertransaksi,” pungkasnya.
(gpr)