Tingkat Bunga versus Tingkat Diskon
A
A
A
Variabel terpenting dalam pasar keuangan adalah tingkat bunga. Namun, ekonomi dan keuangan syariah mengajarkan bahwa keuntungan hanya diperbolehkan dari kegiatan berdagang dan berinvestasi dan bukan dari kegiatan pinjammeminjam uang karena bersifat riba.
Untuk menyelaraskan dua konsep berbeda ini, kita perlu memahami arti sesungguhnya dari bunga atau interest. Kellison dalam bukunya Theory of Interest (2009) mengatakan bahwa interest sejatinya adalah sebuah bentuk kompensasi yang dibayarkan seorang peminjam kapital atau sumber daya kepada pemberi pinjaman atas penggunaan sebuah aset.
Interest dapat dipandang sebagai sebuah bentuk sewa yang dibayarkan peminjam kepada pemilik aset untuk kompensasi atau kerugian atas penggunaan aset oleh peminjam. Secara teori, interest dan kapital tidak mesti dinyatakan dalam unit atau komoditas yang sama. Sebagai contoh, Petani A dapat meminjamkan sebuah traktor ke Petani B untuk digunakan dalam memanen gandum dengan imbalan persentase tertentu dari hasil tanam gandum yang diperoleh B.
Dalam kasus ini, traktor adalah kapital dan porsi gandum yang diberikan B kepada A adalah bunga atau interest. Meskipun begitu, dalam hampir semua aplikasi saat ini, kapital dan interest dinyatakan dalam nilai uang karena alasan mudah dan praktis. Jika pun interest atau bunga benar-benar tidak diperbolehkan, dunia keuangan masih mempunyai istilah lain yang mempunyai arti sama seperti interest yaitu tingkat diskon, yield (imbal hasil), return (tingkat pengembalian), dan tingkat kapitalisasi.
Inilah kriteria utama investor untuk uangnya. Dari empat padanan kata di atas, tingkat bunga yang sering dinotasikan dengan r atau i paling dekat dengan tingkat diskon dengan notasi d atau k. Tanpa memahami keduanya, Anda mungkin tidak dapat memilih produk investasi mana yang lebih menarik.
Anda juga akan bingung ketika membaca headline surat kabar beberapa tahun lalu yang memberitakan TheFed menurunkan suku bunganya menjadi 0,25% per annual(p.a.), sementara tingkat diskonnya menjadi 0,75% p.a.
Tidak Sama
Perbedaan utama antara keduanya adalah untuk pasar uang (jangka pendek). Tingkat diskon digunakan untuk produk keuangan seperti treasury bill (T/B), sertifikat deposito, promissory notes, dan commercial paper (CP). Instrumen-instrumen investasi ini biasanya jatuh tempo dalam 30 hari sampai 90 hari dan maksimal 270 hari dan biasanya dijual pada harga diskon sehingga sering disebut efek dijual dengan diskon atau discount securities.
Sementara itu, tingkat bunga digunakan untuk produk seperti deposito dan tabungan. Perbedaan penggunaan tingkat bunga dan tingkat diskon adalah yang satu menghitung dan membayar bunganya di belakang (tingkat bunga). Sedangkan jika tingkat diskon yang digunakan, bunga dibayar atau dipotong di muka yaitu pada saat terjadinya transaksi perdagangan.
Misalkan Anda sedang mempertimbangkan produk deposito dan sertifikat deposito bertenor 1 tahun untuk dana Rp100 juta yang Anda miliki. Bank menawarkan bunga 8,4% untuk deposito dan diskon 8% untuk sertifikat deposito. Pajak penghasilan untuk keduanya sama besar yaitu 20%. Manakah yang lebih menarik? Jika Anda memilih produk deposito, Anda akan memperoleh bunga kotor 8,4% p.a. dan bersih 6,72%.
Anda akan memperoleh Rp6,72 juta jika semua bunga dibayarkan di akhir tahun. Jika sertifikat deposito yang Anda pilih, Anda akan memperoleh diskon sebesar 6,4% (80%*8%) atau Rp6,4 juta sehingga Anda cukup menyetor Rp93,6 juta untuk menjadi Rp100 juta setahun lagi.
Menurut Anda, mana yang lebih menarik antara dua pilihan di atas yaitu menyetor Rp93,6 juta untuk menjadi Rp100 juta dalam setahun lagi atau Rp100 juta untuk memperoleh Rp106,72 juta? Yang satu membayar 100% untuk mendapatkan 106,72%, yang lainnya membayar 93,6% untuk memperoleh 100% untuk periode w a k t u yang sama.
Untuk mudah membandingkannya, kita perlu menyamakan satuannya apakah dalam tingkat diskon atau tingkat bunga. Dalam kasus di atas, kita dapat menghitung tingkat diskon (d) dari deposito yang ekuivalen dengan bunga 6,72% (r) dan membandingkannya dengan diskon 6,4% dari sertifikat deposito. Persamaan untuk ini adalah d = r / (1+r) atau 6,72% / 106,72% = 6,3%.
Alternatif lain adalah menghitung tingkat bunga efektif (r) dari sertifikat deposito yang ekuivalen dengan tingkat diskon 6,4% (d) dan membandingkannya dengan bunga 6,72% dari deposito. Persamaan yang dapat digunakan adalah r = d / (1-d) atau 6,4% / 93,6% = 6,84%. Kita tentunya akan memilih yang lebih besar.
Tingkat diskonto 8% ternyata lebih menarik daripada bunga 8,4%. Secara umum, dibandingkan dengan tingkat bunga, tingkat diskon yang sama besar lebih menarik untuk deposan. Karenanya, beberapa bank menawarkan tingkat diskon sertifikat depositonya sedikit di bawah tingkat bunga depositonya agar membuatnya ekuivalen atau sama menariknya.
Beda dengan Diskon di Mal
Apa bedanya hitungan diskon dalam pasar uang di atas dengan diskon di pasar barang dan jasa seperti di mal? Bedanya diskon di pasar barang dan jasa dengan diskon di pasar keuangan ialah adanya variabel waktu (t) untuk diskon produk keuangan dan tidak ada variabel ini untuk diskon barang.
Besar diskon untuk barang-barang yang dijual di mal adalah harga produk dikali tingkat diskon (S.d) sehingga P = S – (S.d). Sementara untuk produk keuangan, besar diskon adalah nilai nominal (S) x tingkat diskon (d) x waktu (t) atau S.d.t. Secara matematika, harga produk keuangan adalah nilai nominal saat jatuh tempo diskon atau P = S – (S.d.t).
Contohnya, jika sebuah barang dengan harga Rp10 juta ditawarkan dengan diskon 10% di mal, kita cukup membayar 90%-nya yaitu Rp9 juta. Namun untuk sertifikat deposito Rp10 juta bertenor 6 bulan yang berdiskon 10%, jumlah yang harus disetor adalah Rp9,5 juta karena diskon untuk 6 bulan adalah 5% (6/12 * 10%).
Untuk menyelaraskan dua konsep berbeda ini, kita perlu memahami arti sesungguhnya dari bunga atau interest. Kellison dalam bukunya Theory of Interest (2009) mengatakan bahwa interest sejatinya adalah sebuah bentuk kompensasi yang dibayarkan seorang peminjam kapital atau sumber daya kepada pemberi pinjaman atas penggunaan sebuah aset.
Interest dapat dipandang sebagai sebuah bentuk sewa yang dibayarkan peminjam kepada pemilik aset untuk kompensasi atau kerugian atas penggunaan aset oleh peminjam. Secara teori, interest dan kapital tidak mesti dinyatakan dalam unit atau komoditas yang sama. Sebagai contoh, Petani A dapat meminjamkan sebuah traktor ke Petani B untuk digunakan dalam memanen gandum dengan imbalan persentase tertentu dari hasil tanam gandum yang diperoleh B.
Dalam kasus ini, traktor adalah kapital dan porsi gandum yang diberikan B kepada A adalah bunga atau interest. Meskipun begitu, dalam hampir semua aplikasi saat ini, kapital dan interest dinyatakan dalam nilai uang karena alasan mudah dan praktis. Jika pun interest atau bunga benar-benar tidak diperbolehkan, dunia keuangan masih mempunyai istilah lain yang mempunyai arti sama seperti interest yaitu tingkat diskon, yield (imbal hasil), return (tingkat pengembalian), dan tingkat kapitalisasi.
Inilah kriteria utama investor untuk uangnya. Dari empat padanan kata di atas, tingkat bunga yang sering dinotasikan dengan r atau i paling dekat dengan tingkat diskon dengan notasi d atau k. Tanpa memahami keduanya, Anda mungkin tidak dapat memilih produk investasi mana yang lebih menarik.
Anda juga akan bingung ketika membaca headline surat kabar beberapa tahun lalu yang memberitakan TheFed menurunkan suku bunganya menjadi 0,25% per annual(p.a.), sementara tingkat diskonnya menjadi 0,75% p.a.
Tidak Sama
Perbedaan utama antara keduanya adalah untuk pasar uang (jangka pendek). Tingkat diskon digunakan untuk produk keuangan seperti treasury bill (T/B), sertifikat deposito, promissory notes, dan commercial paper (CP). Instrumen-instrumen investasi ini biasanya jatuh tempo dalam 30 hari sampai 90 hari dan maksimal 270 hari dan biasanya dijual pada harga diskon sehingga sering disebut efek dijual dengan diskon atau discount securities.
Sementara itu, tingkat bunga digunakan untuk produk seperti deposito dan tabungan. Perbedaan penggunaan tingkat bunga dan tingkat diskon adalah yang satu menghitung dan membayar bunganya di belakang (tingkat bunga). Sedangkan jika tingkat diskon yang digunakan, bunga dibayar atau dipotong di muka yaitu pada saat terjadinya transaksi perdagangan.
Misalkan Anda sedang mempertimbangkan produk deposito dan sertifikat deposito bertenor 1 tahun untuk dana Rp100 juta yang Anda miliki. Bank menawarkan bunga 8,4% untuk deposito dan diskon 8% untuk sertifikat deposito. Pajak penghasilan untuk keduanya sama besar yaitu 20%. Manakah yang lebih menarik? Jika Anda memilih produk deposito, Anda akan memperoleh bunga kotor 8,4% p.a. dan bersih 6,72%.
Anda akan memperoleh Rp6,72 juta jika semua bunga dibayarkan di akhir tahun. Jika sertifikat deposito yang Anda pilih, Anda akan memperoleh diskon sebesar 6,4% (80%*8%) atau Rp6,4 juta sehingga Anda cukup menyetor Rp93,6 juta untuk menjadi Rp100 juta setahun lagi.
Menurut Anda, mana yang lebih menarik antara dua pilihan di atas yaitu menyetor Rp93,6 juta untuk menjadi Rp100 juta dalam setahun lagi atau Rp100 juta untuk memperoleh Rp106,72 juta? Yang satu membayar 100% untuk mendapatkan 106,72%, yang lainnya membayar 93,6% untuk memperoleh 100% untuk periode w a k t u yang sama.
Untuk mudah membandingkannya, kita perlu menyamakan satuannya apakah dalam tingkat diskon atau tingkat bunga. Dalam kasus di atas, kita dapat menghitung tingkat diskon (d) dari deposito yang ekuivalen dengan bunga 6,72% (r) dan membandingkannya dengan diskon 6,4% dari sertifikat deposito. Persamaan untuk ini adalah d = r / (1+r) atau 6,72% / 106,72% = 6,3%.
Alternatif lain adalah menghitung tingkat bunga efektif (r) dari sertifikat deposito yang ekuivalen dengan tingkat diskon 6,4% (d) dan membandingkannya dengan bunga 6,72% dari deposito. Persamaan yang dapat digunakan adalah r = d / (1-d) atau 6,4% / 93,6% = 6,84%. Kita tentunya akan memilih yang lebih besar.
Tingkat diskonto 8% ternyata lebih menarik daripada bunga 8,4%. Secara umum, dibandingkan dengan tingkat bunga, tingkat diskon yang sama besar lebih menarik untuk deposan. Karenanya, beberapa bank menawarkan tingkat diskon sertifikat depositonya sedikit di bawah tingkat bunga depositonya agar membuatnya ekuivalen atau sama menariknya.
Beda dengan Diskon di Mal
Apa bedanya hitungan diskon dalam pasar uang di atas dengan diskon di pasar barang dan jasa seperti di mal? Bedanya diskon di pasar barang dan jasa dengan diskon di pasar keuangan ialah adanya variabel waktu (t) untuk diskon produk keuangan dan tidak ada variabel ini untuk diskon barang.
Besar diskon untuk barang-barang yang dijual di mal adalah harga produk dikali tingkat diskon (S.d) sehingga P = S – (S.d). Sementara untuk produk keuangan, besar diskon adalah nilai nominal (S) x tingkat diskon (d) x waktu (t) atau S.d.t. Secara matematika, harga produk keuangan adalah nilai nominal saat jatuh tempo diskon atau P = S – (S.d.t).
Contohnya, jika sebuah barang dengan harga Rp10 juta ditawarkan dengan diskon 10% di mal, kita cukup membayar 90%-nya yaitu Rp9 juta. Namun untuk sertifikat deposito Rp10 juta bertenor 6 bulan yang berdiskon 10%, jumlah yang harus disetor adalah Rp9,5 juta karena diskon untuk 6 bulan adalah 5% (6/12 * 10%).
(bbg)