Disnakertrans Sulsel Gandeng BPJS Ketenagakerjaan
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel terus menggencarkan sosialisasi ke seluruh perusahaan untuk senantiasa mengedepankan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Upaya itu dilakukan untuk menekan angka kecelakan kerja diperusahana agar mencapai pada target zero accident atau tidak ada kecelakan kerja, pasalnya berdasarkan data statistik angka kecelakaan kerja terus meningkat. Secara rinci pada 2010 mencapai 534 kasus, tahun 2011 501 kasus dan 2012 mencapai 912 kasus.
Mewujudkan hal itu, Disnakertrans Sulsel menggandeng stoke holder BPJS Ketenagakerjaan mengedukasi manajemen perusahana dan karyawan menerapan K3 dengan menggelar pelatihan selama 12 hari di hotel Quality Makassar yang dimulai sejak hari ini, Minggu (7/12/2014).
Pelatihan yang diikuti sebanyak perwakilan 25 perusahaan se Sulsel, juga melibatkanPT Safety Barometer Indonesia merupakan lembaga resmi yang mengeluarkan sertifikasi K3 dan pelatihan-pelatihan AK3.
Menurut Kadisnakertrasn Sulsel Simon Lopang, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya mendorong kesiapan Sulsel menyambut penerapan masyarakat ekonomi ASEAN di tahun depan. Dalam kaitan ini, penting bagi seluruh elemen menyiapkan sumber daya manusia berkualitas. Salah satunya adalah SDM yang memahami dan memiliki kemampuan menerapkan K3 dalam proses produksi.
“Kami berterima kasih ke BPJS Ketenagakerjaan atas inisiatifnya menggelar pelatihan ini, karena dampaknya sangat besar terhadap peningkatan kualitas hidup tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan program manpower quality of life , dimana melalui program jaminan social tenaga kerja dan keluarganya akan senantiasa memperoleh perlindungan meskipun mengalami gangguan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,” ujarnya.
Simon Lopang memaparkan, tiap tahun untuk mengapresiasi penerapan K3 zero accident diberikan penghargaan ke perusahaan, dimana tahun lalu ari 1200 perusahaan beroperasi di Sulsel terdapat 20 perusahaan memperoleh penghargaan nasional dari Kementerian dan belum termasuk yang diperoleh dari Gubernur.
Tahun depan, diharapkan bisa meningkat mencapai 25 hingga 30 perusahaan sehingga dapat diikuti perusahana lainnya, apalagi penilaiannya sangat ketat dimulai selama setahun dan diberikan penghargaannya pada Januari tahun depan di Bulan Bakti K3.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Makassar Agusdyansah memaparkan, pihaknya terus mendorong terciptanya keselamatan kerja, bahkan nihil kecelakaan. Apalagi, sesuai data BPJS Ketenagakerjaan sepanjang 2014 sampai posisi November sebanyal 356 kasus, berarti dalam 1 hari terjadi kecelakaan lebih dari 1 orang.
“Kasus meninggal dunia juga setiap harinya mencapai dua orang baik meninggal karena hubungan kerja maupun yang bungan karena hubungan kerja, dan diharapkan dengan pelatihan ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan kasus yang ada,” paparnya.
Upaya itu dilakukan untuk menekan angka kecelakan kerja diperusahana agar mencapai pada target zero accident atau tidak ada kecelakan kerja, pasalnya berdasarkan data statistik angka kecelakaan kerja terus meningkat. Secara rinci pada 2010 mencapai 534 kasus, tahun 2011 501 kasus dan 2012 mencapai 912 kasus.
Mewujudkan hal itu, Disnakertrans Sulsel menggandeng stoke holder BPJS Ketenagakerjaan mengedukasi manajemen perusahana dan karyawan menerapan K3 dengan menggelar pelatihan selama 12 hari di hotel Quality Makassar yang dimulai sejak hari ini, Minggu (7/12/2014).
Pelatihan yang diikuti sebanyak perwakilan 25 perusahaan se Sulsel, juga melibatkanPT Safety Barometer Indonesia merupakan lembaga resmi yang mengeluarkan sertifikasi K3 dan pelatihan-pelatihan AK3.
Menurut Kadisnakertrasn Sulsel Simon Lopang, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya mendorong kesiapan Sulsel menyambut penerapan masyarakat ekonomi ASEAN di tahun depan. Dalam kaitan ini, penting bagi seluruh elemen menyiapkan sumber daya manusia berkualitas. Salah satunya adalah SDM yang memahami dan memiliki kemampuan menerapkan K3 dalam proses produksi.
“Kami berterima kasih ke BPJS Ketenagakerjaan atas inisiatifnya menggelar pelatihan ini, karena dampaknya sangat besar terhadap peningkatan kualitas hidup tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan program manpower quality of life , dimana melalui program jaminan social tenaga kerja dan keluarganya akan senantiasa memperoleh perlindungan meskipun mengalami gangguan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,” ujarnya.
Simon Lopang memaparkan, tiap tahun untuk mengapresiasi penerapan K3 zero accident diberikan penghargaan ke perusahaan, dimana tahun lalu ari 1200 perusahaan beroperasi di Sulsel terdapat 20 perusahaan memperoleh penghargaan nasional dari Kementerian dan belum termasuk yang diperoleh dari Gubernur.
Tahun depan, diharapkan bisa meningkat mencapai 25 hingga 30 perusahaan sehingga dapat diikuti perusahana lainnya, apalagi penilaiannya sangat ketat dimulai selama setahun dan diberikan penghargaannya pada Januari tahun depan di Bulan Bakti K3.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Makassar Agusdyansah memaparkan, pihaknya terus mendorong terciptanya keselamatan kerja, bahkan nihil kecelakaan. Apalagi, sesuai data BPJS Ketenagakerjaan sepanjang 2014 sampai posisi November sebanyal 356 kasus, berarti dalam 1 hari terjadi kecelakaan lebih dari 1 orang.
“Kasus meninggal dunia juga setiap harinya mencapai dua orang baik meninggal karena hubungan kerja maupun yang bungan karena hubungan kerja, dan diharapkan dengan pelatihan ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan kasus yang ada,” paparnya.
(gpr)