Bappenas Matangkan RPJMN 2015-2019

Senin, 08 Desember 2014 - 11:01 WIB
Bappenas Matangkan RPJMN 2015-2019
Bappenas Matangkan RPJMN 2015-2019
A A A
PALU - Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) mematangkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 .

melalui musyawarah pembangunan regional yang digelar di lima kota, yakni Palu, Sulawesi Tengah; Ambon, Provinsi Maluku; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Tarakan, Kalimantan Utara; serta Kabupaten Belitung. Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan, pembahasan RPJMN sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dilakukan di lima kota yang mewakili masing-masing koridor atau wilayah kepulauan besar Indonesia berdasarkan potensi daerah masing-masing.

Tahap awal dilakukan di Kota Palu di wilayah Sulawesi meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, serta Gorontalo. “Status pembahasan ini nantinya akan naik menjadi rancangan akhir yang telah diperkaya melalui masukan-masukan yang ada dari perencana-perencana pembangunan di daerah. Berdasarkan masukan yang ada, saya rasa sudah tertampung semua yang akan kami kerjakan pada 2015-2019,” ucap Andrinof di Palu, Sulawesi tengah, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pembangunan di Sulawesi yang terdiri atas enam provinsi memiliki potensi dan keunggulan di sektor pangan, pertanian, perikanan, dan hasil tambang. Dari potensi-potensi tersebut, akan difokuskan untuk merangsang pertumbuhan industri melalui pemusatan industri yang bersifat kawasan.

“Di Palu misalnya, ada kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu yang berfungsi sebagai kegiatan agribisnis. Kawasan tersebut akan seiring dengan pembangunan pelabuhan, jalan, dan infrastruktur lain yang mendukung,” ujarnya. KEK Palu ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus sejak Oktober 2014. KEK ini diharapkan bisa meningkatkan investasi industri di kawasan Sulawesi Tengah dengan bersandar pada hasil-hasil perkebunan, antara lain cokelat, karet, minyak sawit mentah, rotan.

Dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi tersebut, pemerintah berupaya mengembangkan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan di kawasan tersebut, salah satunya dengan perluasan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu senilai Rp200 miliar.

“Selain bandara, masih ada rencana jalan tol yang sebelumnya telah direncanakan, yakni jalan pintas Palu-Parigi dalam rangka mendukung industri di kawasan tersebut. Proyek tersebut masuk sebagai proyek strategis di luar Pulau Jawa dengan nilai investasi sebesar Rp2,22 triliun,” ujarnya. Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan, pembangunan Tol Palu-Parigi bisa di mulai pada tahun depan. Proses pembebasan lahan telah dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Saya kira jalan pintas Palu-Parigi ini penting dalam rangka menunjang aktivitas industri KEK Palu ke kawasan lain,” tuturnya. Sementara itu, Kementerian Perindustrian dan Bappenas juga meresmikan Pusat Inovasi Rotan nasional sekaligus melakukan pencanangan pembangunan industri minyak atsiri dan industri karet di KEK Palu. Sementara, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi pemerintah daerah dan swasta yang telah membangun agribisnis di KEK Palu dalam rangka memberdayakan potensi daerah.

“Pada akhirnya kami berharap penyebaran industri di Sulawesi, terutama di Sulawesi Tengah, mendukung misi pemerintahan saat ini dalam rangka menaikkan daya saing Indonesia di pasar global pada sektor agribisnis,” tandasnya.

Ichsan amin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5432 seconds (0.1#10.140)