Songsong MEA, Lulusan RI Diminta Incar 8 Profesi Ini

Rabu, 10 Desember 2014 - 18:03 WIB
Songsong MEA, Lulusan RI Diminta Incar 8 Profesi Ini
Songsong MEA, Lulusan RI Diminta Incar 8 Profesi Ini
A A A
DEPOK - Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ada beberapa profesi yang perlu diincar para lulusan sarjana di Indonesia, bahkan ASEAN Goes to Campus pun mulai gencar dilakukan.

Universitas Indonesia (UI) menggandeng Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lulusan dan generasi muda Indonesia diminta untuk mempersiapkan diri dengan baik jika ingin terjun di duni kerja skala internasional. Para SDM Indonesia diminta tak usah bekerja di luar negeri jika tak terampil.

"Tugas kami sebagai pemerintah melakukn proteksi tenaga kerja kita di luar negeri. Proteksi pada tenaga unskill, ilegal dan dokumennya ilegal. Kalau tak terampil jangan kerja asing. Singapura pengekspor sawit dan minyak, padahal tak ada lahannya. Orang kita maunya gampang saja, mau cepat dapat duit," kata Direktur Kerjasama Fungsionaal ASEAN Kemenlu Jehezkiel Stephanus George Lantu dalam diskusi di FIB UI, Depok, Rabu (10/12/2014).

Menurutnya, standarisasi kualitas SDM dalam negeri pun akan ada wacana untuk disamakan dengan negara ASEAN. Namun hal itu akan dilakukan secara gradual.

"Indonesia sangat kuat di sektor pariwisata. Ada delapan sektor keran yang akan dibuka disepakati bersama, bebas diisi SDM se-ASEAN dalam MEA. Yakni banyak untuk tenaker medis, seperti perawat, dokter, dokter gigi, akuntan, insinyur, tenaga profesional, line surveyor, dan lainnya," terang dua.

George meyakini di atas kertas Indonesia siap menghadapi MEA. Sosialisasi dilakukan sesuai minat atau interest masyarakat.

"Menghadapi AFTA saja banyak masyarakat kita belum sadar harus diingatkan," jelasnya.

Syarat menempati delapan sektor tersebut, kata George, setiap warga negara asing harus lancar berbahasa Indonesia dan memiliki ijazah yan disesuaikan dengan persetujuan praktik.

Pihaknya meyakini kesiapan tak hanya pada masyarakat pulau Jawa, tetapi juga ada di wilayah non Jawa.

"Dokter Thailand praktik di Indonesia wajib bisa bahasa kita. Dan jangan salah, justru lebih siap di daerah daripada di Jawa. Di Sulawesi persaingan lebih sedikit jadi mereka lebih siap," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)