BI Musnahkan Uang Tak Layak Edar di KTI Rp270 M
A
A
A
MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) telah melakukan pemusnahan uang tidak layak edar (UTLE) di Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada triwulan III/2014 mencapai Rp270 miliar.
Di mana, jumlah tersebut menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp620 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, BI telah memusnahkan uang tidak layak edar sebanyak Rp990 miliar atau terjadi penurunan signifikan.
Deputy Kepala Perwakilan BI wilayah Sulsel Causa Imam Karana mengatakan, BI secara kontinu terus berupaya menjaga ketersediaan uang layak edar (ULE) di masyarakat.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan dalam rangka penerapan clean money policy, makanya dilakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat mengakses uang baru dengan menggantikannya UTLE tersebut.
Seperti membuka layanan penukaran uang terpusat di gedung Kantor Perwakilan BI, melakukan kas keliling yang menjangkau seluruh wilayah di Sulselbar, bahkan hingga wilayah terpencil yang cukup sulit dijangkau.
"Uang tidak layak edar memang harus ditarik di bank dan diganti dengan uang fit atau sehat, sehingga masyarakat bisa menerima yang segar. Bahkan, bagi masyarakat yang melakukan penukaran tidak dikenakan biaya sama sekali," ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/12/2014).
Dia menjelaskan, ada beberapa kategori yang menjadi ukuran uang tersebut harus ditarik dari peredaran transaksi keuangan. Misalnya terdapat coret-coretan, steples, sudah kumal dan sudah berisi bercak-bercak noda.
"Setoran UTLE dari bank ke BI memberikan kontribusi besar dalam penarikan uang tersebut, sisanya dengan sistem sosialisasi dan buka kas keliling ke daerah-daerah," tuturnya.
Di sisi lain, berdasarkan data administrasi BI telah melakukan kegiatan pengumpulan UTLE yang dimulai pada akhir Maret 2014 membuka kas keliling dengan mengunjungi daerah Mambi, Pana, dan Sumarorong di Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat.
Kemudian, pada Mei membuka kas keliling di daerah Jalang dan Doping, Sengkang dan Pangkep. Di samping itu, kegiatan remise ke luar dari Sulsel juga ditempuh Kantor Perwakilan BI Wilayah I (Sulampua) dalam melakukan distribusi uang ke daerah lain.
Selama periode triwulan III/2014, telah dilakukan sebanyak delapan kali kegiatan remise ke daerah lain di KTI yaitu, Ambon, Kendari dan ke Kupang.
"Pelaksanaan remise memberikan uang pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 yang mulai diluncurkan BI pada 17 Agustus 2014, sehingga masyarakat dapat memegang uang sehat yang layak edar," papar dia.
Sementara, tak hanya menarik UTLE, menghadapi perayaan Natal dan tahun baru pihaknya telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu mencapai Rp3 triliun dengan perayaan keagamaan dan tutup tahun.
Di mana, jumlah tersebut menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp620 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, BI telah memusnahkan uang tidak layak edar sebanyak Rp990 miliar atau terjadi penurunan signifikan.
Deputy Kepala Perwakilan BI wilayah Sulsel Causa Imam Karana mengatakan, BI secara kontinu terus berupaya menjaga ketersediaan uang layak edar (ULE) di masyarakat.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan dalam rangka penerapan clean money policy, makanya dilakukan berbagai upaya agar masyarakat dapat mengakses uang baru dengan menggantikannya UTLE tersebut.
Seperti membuka layanan penukaran uang terpusat di gedung Kantor Perwakilan BI, melakukan kas keliling yang menjangkau seluruh wilayah di Sulselbar, bahkan hingga wilayah terpencil yang cukup sulit dijangkau.
"Uang tidak layak edar memang harus ditarik di bank dan diganti dengan uang fit atau sehat, sehingga masyarakat bisa menerima yang segar. Bahkan, bagi masyarakat yang melakukan penukaran tidak dikenakan biaya sama sekali," ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/12/2014).
Dia menjelaskan, ada beberapa kategori yang menjadi ukuran uang tersebut harus ditarik dari peredaran transaksi keuangan. Misalnya terdapat coret-coretan, steples, sudah kumal dan sudah berisi bercak-bercak noda.
"Setoran UTLE dari bank ke BI memberikan kontribusi besar dalam penarikan uang tersebut, sisanya dengan sistem sosialisasi dan buka kas keliling ke daerah-daerah," tuturnya.
Di sisi lain, berdasarkan data administrasi BI telah melakukan kegiatan pengumpulan UTLE yang dimulai pada akhir Maret 2014 membuka kas keliling dengan mengunjungi daerah Mambi, Pana, dan Sumarorong di Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat.
Kemudian, pada Mei membuka kas keliling di daerah Jalang dan Doping, Sengkang dan Pangkep. Di samping itu, kegiatan remise ke luar dari Sulsel juga ditempuh Kantor Perwakilan BI Wilayah I (Sulampua) dalam melakukan distribusi uang ke daerah lain.
Selama periode triwulan III/2014, telah dilakukan sebanyak delapan kali kegiatan remise ke daerah lain di KTI yaitu, Ambon, Kendari dan ke Kupang.
"Pelaksanaan remise memberikan uang pecahan Rp100.000 tahun emisi 2014 yang mulai diluncurkan BI pada 17 Agustus 2014, sehingga masyarakat dapat memegang uang sehat yang layak edar," papar dia.
Sementara, tak hanya menarik UTLE, menghadapi perayaan Natal dan tahun baru pihaknya telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun lalu mencapai Rp3 triliun dengan perayaan keagamaan dan tutup tahun.
(izz)