Pasokan Cabai di Bantul Tergerus Cuaca

Jum'at, 12 Desember 2014 - 18:07 WIB
Pasokan Cabai di Bantul...
Pasokan Cabai di Bantul Tergerus Cuaca
A A A
BANTUL - Menyusul curah hujan yang terus meningkat akhir-akhir ini, pasokan cabai di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, sejak musim hujan berlangsung pasokan cabai berkurang sekitar 15 sampi 20% dari sebelumnya.

Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Bantul, Sahadi Suparjo mengungkapkan, memasuki musim hujan ini luas tanaman cabai di Kabupaten Bantul berkurang. Sentra-sentra cabai yang selama ini dikenal banyak tersebar di kabupaten Bantul mulai berubah menanam padi. Hal ini wajar, karena memang tanaman cabai sangat rawan terhadap pasokan air.

"Kalau musim hujan produksi cabai sangat minim, bahkan petani di sebagian wilayah sentra komoditas ini tidak sedang panen,” katanya di Bantul, Jumat (12/12/2014).

Minimnya pasokan ke pasar tradisional ini mengakibatkan harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Sejak beberapa hari terakhir ini harganya mencapai sebesar Rp80 ribu per kilogram untuk jenis cabai rawit merah. Ia memperkirakan harga cabai akan bertahan di level tinggi hingga sekitar dua bulan mendatang seiring dengan masih berlangsungnya musim penghujan.

Karena pasokan cabai dari Bantul berkurang, biasanya para pedagang mendatangkan pasokan dari luar Bantul seperti dari Jawa Tengah. Namun karena kondisi cuaca dan juga harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan, maka harganya juga sudah tinggi sampai ke Bantul.

"Biasanya cabai itu berasal dari Brebes dan sekitarnya, sehingga harus menambah biaya transportasi, ini faktornya," katanya.

Sementara itu, kata dia, berdasarkan pantauan petugas Disperindagkop Bantul di beberapa pasar tradisional harga cabai selama sepekan terakhir stabil tinggi yakni cabai rawit merah Rp80 ribu per kilogram, rawit hijau Rp65 ribu per kilogram.

Cabai merah keriting berkisar Rp55 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp65 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah harganya relatif stabil yakni Rp16 ribu per kilogram, sementara bawang putih Rp17 ribu per kilogram.

Sulistyo, salah seorang petani cabai di Dusun Ngasem, desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon mengakui jika tanaman cabai ini terganggu akibat hujan yang terus menerus terjadi.

Akibatnya, panenan cabai dari sawahnya juga mengalami penurunan. Namun di satu sisi tanaman cabai mengalami penurunan, ia kini mulai mendapatkan hasil dari tanaman terong. “Sekarang terongnya sudah mulai melimpah,” ujarnya.

(Baca: Ini Alasan Cabai di Sulut Tembus Rp180.000/Kg)
(gpr)
Berita Terkait
Harga Cabai Rawit di...
Harga Cabai Rawit di Gresik Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram
Harga Cabai Mahal, Emak-emak...
Harga Cabai Mahal, Emak-emak Diminta Konsumsi Cabai Olahan dan Tanam Sendiri
Waduh! Terungkap Harga...
Waduh! Terungkap Harga Cabai Mahal karena Kena Penyakit
Harga Cabai Rawit Bikin...
Harga Cabai Rawit Bikin Pedagang Cemas Pembeli Jadi Irit
Drama Cabai Rawit Merah:...
Drama Cabai Rawit Merah: Sudah Harga Meroket, Stok Sulit Didapat Pula
Usai Tahun Baru, Harga...
Usai Tahun Baru, Harga Cabai Merah di Batubara Tak Lagi Menyengat
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
3 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
4 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
6 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
6 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
7 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
7 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved