Pasokan Cabai di Bantul Tergerus Cuaca
A
A
A
BANTUL - Menyusul curah hujan yang terus meningkat akhir-akhir ini, pasokan cabai di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, sejak musim hujan berlangsung pasokan cabai berkurang sekitar 15 sampi 20% dari sebelumnya.
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Bantul, Sahadi Suparjo mengungkapkan, memasuki musim hujan ini luas tanaman cabai di Kabupaten Bantul berkurang. Sentra-sentra cabai yang selama ini dikenal banyak tersebar di kabupaten Bantul mulai berubah menanam padi. Hal ini wajar, karena memang tanaman cabai sangat rawan terhadap pasokan air.
"Kalau musim hujan produksi cabai sangat minim, bahkan petani di sebagian wilayah sentra komoditas ini tidak sedang panen,” katanya di Bantul, Jumat (12/12/2014).
Minimnya pasokan ke pasar tradisional ini mengakibatkan harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Sejak beberapa hari terakhir ini harganya mencapai sebesar Rp80 ribu per kilogram untuk jenis cabai rawit merah. Ia memperkirakan harga cabai akan bertahan di level tinggi hingga sekitar dua bulan mendatang seiring dengan masih berlangsungnya musim penghujan.
Karena pasokan cabai dari Bantul berkurang, biasanya para pedagang mendatangkan pasokan dari luar Bantul seperti dari Jawa Tengah. Namun karena kondisi cuaca dan juga harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan, maka harganya juga sudah tinggi sampai ke Bantul.
"Biasanya cabai itu berasal dari Brebes dan sekitarnya, sehingga harus menambah biaya transportasi, ini faktornya," katanya.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan pantauan petugas Disperindagkop Bantul di beberapa pasar tradisional harga cabai selama sepekan terakhir stabil tinggi yakni cabai rawit merah Rp80 ribu per kilogram, rawit hijau Rp65 ribu per kilogram.
Cabai merah keriting berkisar Rp55 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp65 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah harganya relatif stabil yakni Rp16 ribu per kilogram, sementara bawang putih Rp17 ribu per kilogram.
Sulistyo, salah seorang petani cabai di Dusun Ngasem, desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon mengakui jika tanaman cabai ini terganggu akibat hujan yang terus menerus terjadi.
Akibatnya, panenan cabai dari sawahnya juga mengalami penurunan. Namun di satu sisi tanaman cabai mengalami penurunan, ia kini mulai mendapatkan hasil dari tanaman terong. “Sekarang terongnya sudah mulai melimpah,” ujarnya.
(Baca: Ini Alasan Cabai di Sulut Tembus Rp180.000/Kg)
Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop Bantul, Sahadi Suparjo mengungkapkan, memasuki musim hujan ini luas tanaman cabai di Kabupaten Bantul berkurang. Sentra-sentra cabai yang selama ini dikenal banyak tersebar di kabupaten Bantul mulai berubah menanam padi. Hal ini wajar, karena memang tanaman cabai sangat rawan terhadap pasokan air.
"Kalau musim hujan produksi cabai sangat minim, bahkan petani di sebagian wilayah sentra komoditas ini tidak sedang panen,” katanya di Bantul, Jumat (12/12/2014).
Minimnya pasokan ke pasar tradisional ini mengakibatkan harga cabai mengalami kenaikan yang signifikan. Sejak beberapa hari terakhir ini harganya mencapai sebesar Rp80 ribu per kilogram untuk jenis cabai rawit merah. Ia memperkirakan harga cabai akan bertahan di level tinggi hingga sekitar dua bulan mendatang seiring dengan masih berlangsungnya musim penghujan.
Karena pasokan cabai dari Bantul berkurang, biasanya para pedagang mendatangkan pasokan dari luar Bantul seperti dari Jawa Tengah. Namun karena kondisi cuaca dan juga harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan, maka harganya juga sudah tinggi sampai ke Bantul.
"Biasanya cabai itu berasal dari Brebes dan sekitarnya, sehingga harus menambah biaya transportasi, ini faktornya," katanya.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan pantauan petugas Disperindagkop Bantul di beberapa pasar tradisional harga cabai selama sepekan terakhir stabil tinggi yakni cabai rawit merah Rp80 ribu per kilogram, rawit hijau Rp65 ribu per kilogram.
Cabai merah keriting berkisar Rp55 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp65 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah harganya relatif stabil yakni Rp16 ribu per kilogram, sementara bawang putih Rp17 ribu per kilogram.
Sulistyo, salah seorang petani cabai di Dusun Ngasem, desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon mengakui jika tanaman cabai ini terganggu akibat hujan yang terus menerus terjadi.
Akibatnya, panenan cabai dari sawahnya juga mengalami penurunan. Namun di satu sisi tanaman cabai mengalami penurunan, ia kini mulai mendapatkan hasil dari tanaman terong. “Sekarang terongnya sudah mulai melimpah,” ujarnya.
(Baca: Ini Alasan Cabai di Sulut Tembus Rp180.000/Kg)
(gpr)