WIKA Catat Kontrak Baru Rp13,9 Triliun
A
A
A
BOGOR - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hingga pekan pertama bulan ini memperoleh kontrak baru Rp13,9 triliun. Capaian tersebut setara dengan 53,81% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp25,83 triliun.
Direktur Keuangan WIKA Aji Firmantoro mengatakan tahun ini perseroan menargetkan bisa memperoleh total kontrak dihadapi (order book ) sebesar Rp49,97 triliun atau naik sekitar 28,56% terhadap target 2013 sebesar Rp38,87 triliun. Total kontrak yang dihadapi perusahaan konstruksi pelat merah ini terdiri atas kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) 2013 sebesar Rp24,14 triliun.
“Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun ini terdiri atas induk perusahaan sebesar 70% dan anak usaha 30%,” kata Aji saat acara Media Gathering WIKA di Bogor, Jawa Barat, kemarin. Dia melanjutkan, beberapa proyek yang telah diperoleh antara lain proyek Bendung Logung di Jawa Tengah sebesar Rp319 miliar, proyek Pipanisasi Soekarno-Hatta T3 Tangerang sebesar Rp201 miliar, dan proyek Dharma Husada Blok B dan C Surabaya sebesar Rp401,7 miliar.
Selain itu, proyek Pyay Tower & Residences Myanmar USD125 juta, proyek Pipeline Gresik-Semarang Rp900 miliar, dan proyek Conveyor System PTBA Rp500 miliar. Kemudian proyek Jakarta International Container Terminal Expansion Rp409 miliar, proyek Pembangunan Gedung BNI BSD Tangerang sebesar Rp309 miliar, proyek Flyover Simpang Air Hitam Samarinda Rp105,9 miliar, proyek pembangunan Jembatan Dompak, Tanjung Pinang Riau sebesar Rp284,4 miliar, dan terakhir proyek Apartemen CBD Surabaya Rp634,6 miliar.
Target realisasi belanja modal (capital expenditure /capex ) tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Hingga November capex baru mencapai Rp755,2 miliar. Meski capex baru mencapai 55,9% dari target, Aji optimistis pencapaian belanja modal tahun ini akan terealisasi bahkan melebihi target. Bulan ini perseroan baru saja menyelesaikan penandatanganan akuisisi hampir seluruh saham PT Citra Lautan Teduh (CLT) senilai USD23,5 juta atau setara Rp274,95 miliar.
“Kami optimistis capex target tahun ini bisa tercapai, mengingat awal bulan ini anak usaha kami (WIKA Beton) sudah menandatangani perjanjian jual beli, “ paparnya. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi mengatakan, perseroan (WIKA Beton) dengan CLT telah menandatangani akta jual beli pada 5 Desember 2014. Menurut dia, WIKA Beton telah melakukan pembelian hampir 100% saham CLT atau sebanyak 44.775 saham di CLT.
“Akuisisi ini untuk pengembangan kegiatan usaha, perluasan area pemasaran, dan peningkatan kapasitas produksi perseroan tahun mendatang,” katanya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, capex tahun depan perseroan menganggarkan dana sebesar Rp1,7 triliun. Dana tersebut sekitar Rp600 miliar berasal dari dana anak usaha perseroan yakni WIKA Beton dan Rp1,1 triliun berasal dari induk usaha.
“Pendanaan capex WIKA induk sebesar Rp1,1 triliun terdiri atas dana internal sebesar Rp220 miliar, pinjaman perbankan sekitar Rp400 miliar, dan laba bersih sekitar Rp480 miliar,” papar dia. Hingga akhir kuartal III/2014 penjualan, tidak termasuk penjualan KSO, sebesar Rp8,61 triliun atau naik 8,85% dibandingkan penjualan pada periode yang sama pada 2013 sebesar Rp7,91 triliun.
Sementara laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk per kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp400,71 miliar, naik 2,6% dari 2013 atau 59,05% dari target 2014 sebesar Rp678,65 miliar. Dari capaian kinerja itu, perseroan memproyeksikan penjualan, tidak termasuk penjualan KSO, hingga akhir tahun dapat mencapai 97% dari target 2014 sebesar Rp14,09 triliun.
“Kami menargetkan penjualan, termasuk penjualan KSO, sebesar Rp18,82 triliun atau naik 25,63% dari realisasi 2013 sebesar Rp14,98 triliun,” ungkapnya. Sementara perolehan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga akhir tahun ini berada pada kisaran 80-90% dari target tahun ini sebesar Rp678,65 miliar.
Kunthi fahmar sandy
Direktur Keuangan WIKA Aji Firmantoro mengatakan tahun ini perseroan menargetkan bisa memperoleh total kontrak dihadapi (order book ) sebesar Rp49,97 triliun atau naik sekitar 28,56% terhadap target 2013 sebesar Rp38,87 triliun. Total kontrak yang dihadapi perusahaan konstruksi pelat merah ini terdiri atas kontrak baru 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) 2013 sebesar Rp24,14 triliun.
“Komposisi perolehan kontrak baru WIKA tahun ini terdiri atas induk perusahaan sebesar 70% dan anak usaha 30%,” kata Aji saat acara Media Gathering WIKA di Bogor, Jawa Barat, kemarin. Dia melanjutkan, beberapa proyek yang telah diperoleh antara lain proyek Bendung Logung di Jawa Tengah sebesar Rp319 miliar, proyek Pipanisasi Soekarno-Hatta T3 Tangerang sebesar Rp201 miliar, dan proyek Dharma Husada Blok B dan C Surabaya sebesar Rp401,7 miliar.
Selain itu, proyek Pyay Tower & Residences Myanmar USD125 juta, proyek Pipeline Gresik-Semarang Rp900 miliar, dan proyek Conveyor System PTBA Rp500 miliar. Kemudian proyek Jakarta International Container Terminal Expansion Rp409 miliar, proyek Pembangunan Gedung BNI BSD Tangerang sebesar Rp309 miliar, proyek Flyover Simpang Air Hitam Samarinda Rp105,9 miliar, proyek pembangunan Jembatan Dompak, Tanjung Pinang Riau sebesar Rp284,4 miliar, dan terakhir proyek Apartemen CBD Surabaya Rp634,6 miliar.
Target realisasi belanja modal (capital expenditure /capex ) tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Hingga November capex baru mencapai Rp755,2 miliar. Meski capex baru mencapai 55,9% dari target, Aji optimistis pencapaian belanja modal tahun ini akan terealisasi bahkan melebihi target. Bulan ini perseroan baru saja menyelesaikan penandatanganan akuisisi hampir seluruh saham PT Citra Lautan Teduh (CLT) senilai USD23,5 juta atau setara Rp274,95 miliar.
“Kami optimistis capex target tahun ini bisa tercapai, mengingat awal bulan ini anak usaha kami (WIKA Beton) sudah menandatangani perjanjian jual beli, “ paparnya. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi mengatakan, perseroan (WIKA Beton) dengan CLT telah menandatangani akta jual beli pada 5 Desember 2014. Menurut dia, WIKA Beton telah melakukan pembelian hampir 100% saham CLT atau sebanyak 44.775 saham di CLT.
“Akuisisi ini untuk pengembangan kegiatan usaha, perluasan area pemasaran, dan peningkatan kapasitas produksi perseroan tahun mendatang,” katanya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, capex tahun depan perseroan menganggarkan dana sebesar Rp1,7 triliun. Dana tersebut sekitar Rp600 miliar berasal dari dana anak usaha perseroan yakni WIKA Beton dan Rp1,1 triliun berasal dari induk usaha.
“Pendanaan capex WIKA induk sebesar Rp1,1 triliun terdiri atas dana internal sebesar Rp220 miliar, pinjaman perbankan sekitar Rp400 miliar, dan laba bersih sekitar Rp480 miliar,” papar dia. Hingga akhir kuartal III/2014 penjualan, tidak termasuk penjualan KSO, sebesar Rp8,61 triliun atau naik 8,85% dibandingkan penjualan pada periode yang sama pada 2013 sebesar Rp7,91 triliun.
Sementara laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk per kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp400,71 miliar, naik 2,6% dari 2013 atau 59,05% dari target 2014 sebesar Rp678,65 miliar. Dari capaian kinerja itu, perseroan memproyeksikan penjualan, tidak termasuk penjualan KSO, hingga akhir tahun dapat mencapai 97% dari target 2014 sebesar Rp14,09 triliun.
“Kami menargetkan penjualan, termasuk penjualan KSO, sebesar Rp18,82 triliun atau naik 25,63% dari realisasi 2013 sebesar Rp14,98 triliun,” ungkapnya. Sementara perolehan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga akhir tahun ini berada pada kisaran 80-90% dari target tahun ini sebesar Rp678,65 miliar.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)