Tips Berbisnis Ala Budi Isman

Minggu, 14 Desember 2014 - 06:28 WIB
Tips Berbisnis Ala Budi Isman
Tips Berbisnis Ala Budi Isman
A A A
BISNIS kecil dan pemula yang berubah menjadi bisnis yang sukses, dan mampu mencetak uang jutaan rupiah bukanlah hal mustahil dapat terwujud.

Lantas apa yang harus dilakukan agar bisnis yang kita lakukan mampu mewujudkan mimpi kita tersebut?

Pendiri Gerakan Wirausaha Nasional Oneintwenty Movement Budi S Isman menuturkan, hal yang paling mendasar dan perlu diperhatikan untuk memulai bisnis adalah pengetahuan.

Menurutnya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa disulap menjadi usaha yang sukses, asal jangan menggunakan cara tradisional dalam berbisnis.

"Jadi tradisional itu gimana, kalau kepepet baru kita bisnis. Kalau enggak ya sudah nekat saja. Betul sih kita perlu nekat, perlu keberanian. Tapi itu juga enggak cukup. Kemungkinan kita gagal jadi lebih besar," ujarnya kepada Sindonews di Universitas Padjajaran, Bandung, Sabtu (13/12/2014).

Dia menuturka, UMKM harus banyak belajar. Sedianya, UMKM jangan hanya digiring untuk mendengarkan wejangan dan motivasi semata.

"Jadi bukan soal motivasinya lagi mau berbisnis apa enggak. Ini anda sudah menetapkan anda mau jadi pebisnis, lalu bagaimana cara menjalankan bisnis yang benar, jadi jangan nekat saja," terangnya.

Lebih lanjut Budi menyebutkan, pebisnis pemula juga harus fokus menentukan pilihan bisnisnya. Jangan semua lini usaha dibabat habis dan diinginkan.

Sebab, menurut dia, hal tersebut hanya akan percuma dan justru bisnis anda tidak akan berkembang.

"Kadang-kadang banyak saya lihat UMKM itu enggak fokus. Ingin semuanya. Kadang lihat ini pingin. Jadi enggak fokus. Jadi palugada (apa lu mau gue ada). Kalau begitu enggak akan berkembang. Bisnis yang bagus itu fokus," tegas Budi.

Dia mengatakan, pebisnis pemula mayoritas menganggap semua peluang adalah kesempatan. Padahal yang sukses justru, usaha yang fokus dan tidak sering berubah.

"Sudah fokus saja di situ, sampai kita sudah bisa jalan sendiri. Baru kalau mau mulai sesuatu yang baru lagi, enggak apa-apa," tegasnya.

Budi mencontohkan, dalam memilih restoran, masyarakat lebih cenderung memilih makanan yang memiliki menu spesial. Jadi, jika anda berusaha menyediakan semua jenis makanan, justru itu menyebabkan usaha anda tidak dilirik orang.

"Jadi, kalau anda berusaha menyediakan semua makanan, orang mungkin malah enggak datang ke situ. Karena enggak ada spesialnya. Oh brownies kukus orang perginya ke Amanda, kalau brownies biasa ke Kartikasari. Karena spesial," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8276 seconds (0.1#10.140)