Wamenkeu: Dirjen Pajak Harus Berani Berantas Mafia Pajak
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) sekaligus Ketua Panitia Seleksi (pansel) lelang Dirjen Pajak Mardiasmo menegaskan, bahwa selain kompetensi, calon dirjen pajak harus berani memberantas para mafia pajak.
"Dirjen pajak tidak boleh mentolerir, berani melawan mafia pajak tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam," katanya dalam acara Diskusi Front Page "Siapa Pantas jadi Dirjen Pajak?" di Kompleks TIM, Jakarta, Selasa (16/12/2014)..
Dia pun mengakui bahwa mafia pajak tidak hanya dari eksternal, melainkan juga dari internal Ditjen Pajak. Karena itu, dirjen pajak harus mampu melawan oknum-oknum yang memiliki pengalaman lebih lama.
"Berani enggak seperti ketua KPK dengan mewakafkan nyawanya untuk melawan korupsi. Selain itu, intimidasi, sabotase bukan hanya dari luar bahkan dari anak buah sendiri. Bahkan bisa saja disantet. Karena itu ketahanan jiwa dan integritas menjadi pertimbangan penting selain kompetensi," tutur Mardiasmo.
Meski demikian, Wamenkeu mengakui bahwa seorang dirjen pajak bukanlah malaikat. Hal ini dikatakannya terkait banyaknya penilaian dari berbagai pihak yang menuntut kualifikasi mumpuni bagi calon dirjen pajak menyangkut kompetensi dan keberanian.
"Beli beras saja yang sekarung, pasti ada kerikil, yang terpenting berapa banyak kerikilnya, tidak ada yang sempurna. Karena seorang yang tidak pernah bersalah berarti tidak memliki pengalaman," pungkas dia.
"Dirjen pajak tidak boleh mentolerir, berani melawan mafia pajak tidak hanya dari luar, namun juga dari dalam," katanya dalam acara Diskusi Front Page "Siapa Pantas jadi Dirjen Pajak?" di Kompleks TIM, Jakarta, Selasa (16/12/2014)..
Dia pun mengakui bahwa mafia pajak tidak hanya dari eksternal, melainkan juga dari internal Ditjen Pajak. Karena itu, dirjen pajak harus mampu melawan oknum-oknum yang memiliki pengalaman lebih lama.
"Berani enggak seperti ketua KPK dengan mewakafkan nyawanya untuk melawan korupsi. Selain itu, intimidasi, sabotase bukan hanya dari luar bahkan dari anak buah sendiri. Bahkan bisa saja disantet. Karena itu ketahanan jiwa dan integritas menjadi pertimbangan penting selain kompetensi," tutur Mardiasmo.
Meski demikian, Wamenkeu mengakui bahwa seorang dirjen pajak bukanlah malaikat. Hal ini dikatakannya terkait banyaknya penilaian dari berbagai pihak yang menuntut kualifikasi mumpuni bagi calon dirjen pajak menyangkut kompetensi dan keberanian.
"Beli beras saja yang sekarung, pasti ada kerikil, yang terpenting berapa banyak kerikilnya, tidak ada yang sempurna. Karena seorang yang tidak pernah bersalah berarti tidak memliki pengalaman," pungkas dia.
(izz)