Bank Syariah di Sulsel Tumbuh Positif
A
A
A
MAKASSAR - Animo masyarakat untuk memanfaatkan layanan perbankan syariah di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus membaik.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga November mencapai Rp2,8 triliun atau menyumbang sekitar 5,74% dari total DPK perbankan di daerah ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI wilayah Sulsel Causa Imam Karana mengatakan, secara aset perbankan syariah Sulsel mencapai Rp5,56 triliun atau sekitar 6,46% dari total aset perbankan, sedangkan kredit syariah mencapai Rp5,39 triliun atau 6,16% dari total kredit perbankan.
"Kinerja perbankan syariah di Sulsel dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan akselerasi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional. Meski, tidak dipungkiri diakhir tahun terjadi perlambatan yang sangat signifikan terhadap aset bank syariah," jelasnya di Makassar, Rabu (17/12/2014).
Hal tersebut, kata Causa, berdampak pada pertumbuhan aset hanya dikisaran 2,44%. Bahkan, bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu pertumbuhannya jauh lebih besar mencapai 23%.
Causa mengungkapkan, kondisi tersebut bukan indikasi jika perbankan syariah tidak diminati masyarakat Sulsel. Justru saking diminatinya menyebabkan Financing to Deposit Ratio (FDR) atau penyaluran kredit ke masyarakat sempat menembus hingga 200%.
Karena itu, dalam rangka menjaga likuiditas perbankan syariah menahan laju kreditnya, sehingga mencapai pertumbuhan negatif pada November tahun ini sebesar -4,02% year on year.
"Porsi perbankan syariah yang masih kecil dalam perbankan Sulsel merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi seluruh bank dan unit usaha syariah, untuk terus menciptakan dan mengembangkan pasarnya," ungkapnya.
Untuk itu, pembukaan kantor baru Bank Panin Syariah di Makassar tentunya dapat memperluas akses keuangan masyarakat di Sulsel. Hal ini sejalan dengan program keuangan inklusif BI yang berupaya untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang bankable.
Direktur Utama Bank Panin Syariah Denny Hendrawati memaparkan, Panin Syariah hadir di Makassar untuk mendukung dan turut mengembangkan potensi perekonomian dan perdagangan yang masih terbuka luas di kawasan ini.
"Saat ini aset kami mencapai Rp5,8 triliun, khusus diwilayah Indonesia Timur aset bank Panin mencapai Rp7,52 triliun dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp6,37 triliun dan terus memantapkan posisinya untuk mengembangkan wilayah ini," paparnya.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga November mencapai Rp2,8 triliun atau menyumbang sekitar 5,74% dari total DPK perbankan di daerah ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI wilayah Sulsel Causa Imam Karana mengatakan, secara aset perbankan syariah Sulsel mencapai Rp5,56 triliun atau sekitar 6,46% dari total aset perbankan, sedangkan kredit syariah mencapai Rp5,39 triliun atau 6,16% dari total kredit perbankan.
"Kinerja perbankan syariah di Sulsel dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan akselerasi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional. Meski, tidak dipungkiri diakhir tahun terjadi perlambatan yang sangat signifikan terhadap aset bank syariah," jelasnya di Makassar, Rabu (17/12/2014).
Hal tersebut, kata Causa, berdampak pada pertumbuhan aset hanya dikisaran 2,44%. Bahkan, bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu pertumbuhannya jauh lebih besar mencapai 23%.
Causa mengungkapkan, kondisi tersebut bukan indikasi jika perbankan syariah tidak diminati masyarakat Sulsel. Justru saking diminatinya menyebabkan Financing to Deposit Ratio (FDR) atau penyaluran kredit ke masyarakat sempat menembus hingga 200%.
Karena itu, dalam rangka menjaga likuiditas perbankan syariah menahan laju kreditnya, sehingga mencapai pertumbuhan negatif pada November tahun ini sebesar -4,02% year on year.
"Porsi perbankan syariah yang masih kecil dalam perbankan Sulsel merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi seluruh bank dan unit usaha syariah, untuk terus menciptakan dan mengembangkan pasarnya," ungkapnya.
Untuk itu, pembukaan kantor baru Bank Panin Syariah di Makassar tentunya dapat memperluas akses keuangan masyarakat di Sulsel. Hal ini sejalan dengan program keuangan inklusif BI yang berupaya untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang bankable.
Direktur Utama Bank Panin Syariah Denny Hendrawati memaparkan, Panin Syariah hadir di Makassar untuk mendukung dan turut mengembangkan potensi perekonomian dan perdagangan yang masih terbuka luas di kawasan ini.
"Saat ini aset kami mencapai Rp5,8 triliun, khusus diwilayah Indonesia Timur aset bank Panin mencapai Rp7,52 triliun dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp6,37 triliun dan terus memantapkan posisinya untuk mengembangkan wilayah ini," paparnya.
(izz)