Saham Intan Baruprana Dibuka Turun, Bank Agris Naik
A
A
A
JAKARTA - PT Intan Baruprana Finance Tbk dan PT Bank Agris Tbk pada hari ini resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada awal perdagangan, saham emiten ke-22 di tahun 2014 dengan kode IBFN tersebut dibuka pada level Rp286 per lembar atau turun 2 poin dibanding harga penawaran. Adapun harga tertinggi berada di Rp292 dan terendah pada harga Rp270 per lembar.
Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 663 kali, dengan volume transaksi 28,171 juta saham senilai Rp8,09 miliar.
"Kami berharap saham di BEI semakin semarak, dan koleksi investor makin banyak. Ini hasil kerja keras seluruh member, kita akan masuk ke next level dari keluarga ke tbk," ujar Direktur Utama IBFN Jap Hartono di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Sekadar informasi, IBFN melepas sebanyak 668 juta lembar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Jumlah saham yang dilepas terdiri atas 398,54 juta saham baru dan saham divestasi sebanyak 269,45 juta saham.
Adapun total dana segar dari IPO mencapai Rp192,38 miliar. Dana hasil IPO sebanyak 25% akan digunakan untuk bayar utang, dan sisanya sebesar75% untuk modal kerja.
Menurut dia, modal kerja tersebut untuk pembiayaan, sehingga memicu pertumbuhan penyaluran dana kepada sektor industri yang prospektif, termasuk transportasi, maritim, infrastruktur, minyak dan gas (migas), dan kesehatan.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT BNI Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sementara emiten berikutnya yang juga listing hari ini adalah PT Bank Agris Tbk, dengan kode emiten AGRS. Sebagai emiten ke-23 tahun ini, saham perseroan dibuka naik 55 poin menjadi Rp165 dari harga penawaran.
Adapun harga tertinggi berada di Rp187 dan terendah pada harga Rp160 per lembar. Sementara frekuensi transaksi sebanyak 123 kali dengan volume mencapai 6,93 juta saham senilai Rp1,25 miliar.
Perseroan pada saat IPO menawarkan 900 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp100, dan harga penawaran perdana Rp110 per saham. PT Indo Premier Securities ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dalam IPO tersebut.
Pada awal perdagangan, saham emiten ke-22 di tahun 2014 dengan kode IBFN tersebut dibuka pada level Rp286 per lembar atau turun 2 poin dibanding harga penawaran. Adapun harga tertinggi berada di Rp292 dan terendah pada harga Rp270 per lembar.
Sementara frekuensi perdagangan saham perseroan tercatat sebanyak 663 kali, dengan volume transaksi 28,171 juta saham senilai Rp8,09 miliar.
"Kami berharap saham di BEI semakin semarak, dan koleksi investor makin banyak. Ini hasil kerja keras seluruh member, kita akan masuk ke next level dari keluarga ke tbk," ujar Direktur Utama IBFN Jap Hartono di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Sekadar informasi, IBFN melepas sebanyak 668 juta lembar saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Jumlah saham yang dilepas terdiri atas 398,54 juta saham baru dan saham divestasi sebanyak 269,45 juta saham.
Adapun total dana segar dari IPO mencapai Rp192,38 miliar. Dana hasil IPO sebanyak 25% akan digunakan untuk bayar utang, dan sisanya sebesar75% untuk modal kerja.
Menurut dia, modal kerja tersebut untuk pembiayaan, sehingga memicu pertumbuhan penyaluran dana kepada sektor industri yang prospektif, termasuk transportasi, maritim, infrastruktur, minyak dan gas (migas), dan kesehatan.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan menunjuk PT BNI Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sementara emiten berikutnya yang juga listing hari ini adalah PT Bank Agris Tbk, dengan kode emiten AGRS. Sebagai emiten ke-23 tahun ini, saham perseroan dibuka naik 55 poin menjadi Rp165 dari harga penawaran.
Adapun harga tertinggi berada di Rp187 dan terendah pada harga Rp160 per lembar. Sementara frekuensi transaksi sebanyak 123 kali dengan volume mencapai 6,93 juta saham senilai Rp1,25 miliar.
Perseroan pada saat IPO menawarkan 900 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp100, dan harga penawaran perdana Rp110 per saham. PT Indo Premier Securities ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi dalam IPO tersebut.
(rna)