IHSG Pekan Terakhir 2014 Berpotensi ke 5.250
A
A
A
JAKARTA - Analis MNC Securities Reza Nugraha memperkirakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan terakhir 2014 berpotensi melanjutkan penguatan.
Dia memprediksi, IHSG pekan depan akan berada pada level 5.250. Kendati demikian, sentimen libur panjang memiliki pengaruh terhadap laju IHSG menjelang tutup tahun ini.
"Target pada pekan depan optimis di level 5.250. Kita lihat ada peluang di level tersebut. Tidak mungkin fluktuasi tidak kencang, adanya libur panjang sedikit berpengaruh terhadap volume dan value," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Sementara pada tahun 2015 mendatang, IHSG diproyeksi akan mengalami peningkatan sebesar 15% dari proyeksi posisi akhir 2014.
"Tahun depan optimis akan tumbuh 13-15% dari level 5.250 tersebut. Sentimennya kita lihat tahun depan pertumbuhan IHSG cenderung tidak sekencang tahun ini yang meningkat sebesar 20-22%," jelasnya.
Sentimen lainnya yang mempengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan yang diperkirakan melambat dibanding tahun ini karena resesi yang dialami sejumlah negara.
"Tahun depan akan terjadi penurunan ekonomi global yang kuat. Lalu capital inflow menguat. Indonesia sendiri pertumbuhannya diperkirakan menjauh dari ekspektasi sebesar 5,7%, mungkin hanya sekitar 5,3%," pungkasnya.
Sementara pada hari terakhir perdagangan pekan ini pada Rabu (24/12/2014), IHSG ditutup naik 27,92 poin atau 0,54% ke level 5.166,98.
Penguatan tersebut seiring dengan positifnya mayoritas bursa Asia dan menguatnya seluruh sektor saham di lantai Bursa. Sektor dengan penguatan terbesar adalah perdagangan yang naik 1,18%, diikuti infrastruktur bertambah 0,67%.
Dia memprediksi, IHSG pekan depan akan berada pada level 5.250. Kendati demikian, sentimen libur panjang memiliki pengaruh terhadap laju IHSG menjelang tutup tahun ini.
"Target pada pekan depan optimis di level 5.250. Kita lihat ada peluang di level tersebut. Tidak mungkin fluktuasi tidak kencang, adanya libur panjang sedikit berpengaruh terhadap volume dan value," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Sementara pada tahun 2015 mendatang, IHSG diproyeksi akan mengalami peningkatan sebesar 15% dari proyeksi posisi akhir 2014.
"Tahun depan optimis akan tumbuh 13-15% dari level 5.250 tersebut. Sentimennya kita lihat tahun depan pertumbuhan IHSG cenderung tidak sekencang tahun ini yang meningkat sebesar 20-22%," jelasnya.
Sentimen lainnya yang mempengaruhi adalah pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan yang diperkirakan melambat dibanding tahun ini karena resesi yang dialami sejumlah negara.
"Tahun depan akan terjadi penurunan ekonomi global yang kuat. Lalu capital inflow menguat. Indonesia sendiri pertumbuhannya diperkirakan menjauh dari ekspektasi sebesar 5,7%, mungkin hanya sekitar 5,3%," pungkasnya.
Sementara pada hari terakhir perdagangan pekan ini pada Rabu (24/12/2014), IHSG ditutup naik 27,92 poin atau 0,54% ke level 5.166,98.
Penguatan tersebut seiring dengan positifnya mayoritas bursa Asia dan menguatnya seluruh sektor saham di lantai Bursa. Sektor dengan penguatan terbesar adalah perdagangan yang naik 1,18%, diikuti infrastruktur bertambah 0,67%.
(rna)