Masyarakat Tagih Janji Jokowi Cetak 1 Juta Ha Sawah
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencetak 1 juta hektare (ha) sawah baru di Tanah Air.
Seperti diketahui, saat kampanye pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) berjanji untuk melakukan perbaikan di sektor pangan, dengan mencetak 1 juta ha sawah baru.
"Pemerintah harus tambah lahan. Karena lahan kita segitu-segitu saja. Kalau dikaitkan dengan rencana pemerintah, kan ada rencana untuk mencetak lahan 1 juta ha. Kemudian di lahan kering 1 juta ha, serta membagi 9 juta ha lahan kepada petani," ujar Pengamat Pertanian Khudori kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014).
Menurut Khudori, akan sangat baik jika hal tersebut dapat terealisasi dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Kendati dirinya tak memungkiri realisasi langkah ini tidak mudah.
"Karena problem yang menghadang kan soal tumpang tindih kepemilikan, dan status lahan yang enggak jelas. Selain memang untuk mencetak lahan baru, kita butuh anggaran yang besar," tambahnya.
Khudori menambahkan, rencana tersebut tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran. Jika semuanya bisa berjalan dengan maksimal, maka penciptaan 1 juta ha sawah baru akan dapat terealisasi dalam beberapa tahun.
"Jadi lahan tidak bisa tidak, kita harus nambah. Karena kalau dibandingkan dengan negara lain, kita kalah jauh," tandas Khudori.
Seperti diketahui, saat kampanye pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) berjanji untuk melakukan perbaikan di sektor pangan, dengan mencetak 1 juta ha sawah baru.
"Pemerintah harus tambah lahan. Karena lahan kita segitu-segitu saja. Kalau dikaitkan dengan rencana pemerintah, kan ada rencana untuk mencetak lahan 1 juta ha. Kemudian di lahan kering 1 juta ha, serta membagi 9 juta ha lahan kepada petani," ujar Pengamat Pertanian Khudori kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014).
Menurut Khudori, akan sangat baik jika hal tersebut dapat terealisasi dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Kendati dirinya tak memungkiri realisasi langkah ini tidak mudah.
"Karena problem yang menghadang kan soal tumpang tindih kepemilikan, dan status lahan yang enggak jelas. Selain memang untuk mencetak lahan baru, kita butuh anggaran yang besar," tambahnya.
Khudori menambahkan, rencana tersebut tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran. Jika semuanya bisa berjalan dengan maksimal, maka penciptaan 1 juta ha sawah baru akan dapat terealisasi dalam beberapa tahun.
"Jadi lahan tidak bisa tidak, kita harus nambah. Karena kalau dibandingkan dengan negara lain, kita kalah jauh," tandas Khudori.
(dmd)