Kementan Kawal Petani dan Penyuluh Kuasai Teknologi Pertanian

Rabu, 11 Agustus 2021 - 15:05 WIB
loading...
Kementan Kawal Petani...
Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (tengah) berdialog dengan petani milenial seusai Pembukaan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh oleh Presiden Joko Widodo (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Hari-hari ini petani dan penyuluh kian antusias mengikuti Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Gelombang Ke-7 yang dikoordinir Balai Besar Pelatihan Pertanian Batu (BBPP Batu) di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pelatihan itu dilakukan dalam upaya penguatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar petani sebagai pelaku utama pertanian dapat memanfaatkan teknologi modern didampingi penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.

“Kita harus membangun kemandirian pangan untuk kesejahteraan petani. Apresiasi bagi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upayanya membangun SDM pertanian,” kata Presiden Jokowi di Bogor, Jabar saat membuka pelatihan secara daring yang dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di PPMKP Ciawi, Jumat (6/8/2021) pekan lalu.

(Baca juga:Kementan Dorong Pengembangan Karier Penyuluh THL-TBPP)

Presiden Jokowi mengajak petani dan kelompok tani (Poktan) menggarap sektor pertanian dari hulu hingga hilir sehingga dapat menguasai tahapan budidaya hingga pascapanen yang mencakup pengolahan dan pemasaran.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menegaskan hal serupa bahwa alam Indonesia sangat melimpah dan harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kita semua.

Diinformasikan, pelatihan petani dan penyuluh gelombang ketujuh dibuka pukul 08.00 WIB, diawali seruan Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi tentang kesuburan tanah dan manfaat pemupukan berimbang.

(Baca juga:Kementan Siap Gelar Pelatihan Bagi Petani dan Penyuluh untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian)

“Pemupukan dengan jumlah yang tepat akan mendukung efisiensi biaya tanam. Pemanfaatan pupuk organik sebagai alternatif pupuk kimia akan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/8/2021).

Dia menambahkan, kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kompetisi produk Indonesia dan produk lain dengan produktivitas dan inovasi teknologi. Saat ini, yang paling berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas adalah varietas unggul dan pupuk berimbang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)