Pengamat Kritik Gaya Blusukan Mentan
Pengamat Kritik Gaya Blusukan Mentan
A
A
A
JAKARTA - Pengamat pertanian Khudori mengkritik gaya blusukan yang dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
Meski blusukan yang dilakukan Mentan dengan mengunjungi beberapa daerah di Indonesia cukup baik, namun yang utama adalah tindak lanjut kebijakan. Terlebih, sekitar 52% irigasi di Indonesia mengalami kerusakan parah.
"Penambahan praktis tidak ada. Hampir semua irigasi yang ada itu warisan orde baru. Kita bukan cuma enggak bisa membangun, tapi memelihara saja enggak becus," ujarya kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014)
Dia mengatakan, gaya blusukan dan pemetaan yang dilakukan Mentan penting untuk merasakan langsung kegundahan petani, dan proses birokrasi yang sulit. Tetapi yang tak kalah penting, eksekusi kebijakan dari hasil blusukan tersebut.
"Itu jauh lebih penting (eksekusi kebijakan). Jangan sampai eksekusi di lapangan enggak ada," tegasnya.
Meski blusukan yang dilakukan Mentan dengan mengunjungi beberapa daerah di Indonesia cukup baik, namun yang utama adalah tindak lanjut kebijakan. Terlebih, sekitar 52% irigasi di Indonesia mengalami kerusakan parah.
"Penambahan praktis tidak ada. Hampir semua irigasi yang ada itu warisan orde baru. Kita bukan cuma enggak bisa membangun, tapi memelihara saja enggak becus," ujarya kepada Sindonews, Jumat (26/12/2014)
Dia mengatakan, gaya blusukan dan pemetaan yang dilakukan Mentan penting untuk merasakan langsung kegundahan petani, dan proses birokrasi yang sulit. Tetapi yang tak kalah penting, eksekusi kebijakan dari hasil blusukan tersebut.
"Itu jauh lebih penting (eksekusi kebijakan). Jangan sampai eksekusi di lapangan enggak ada," tegasnya.
(dmd)
Explore More