Pertamina Targetkan Penjualan BBG 2,5 juta Kl

Senin, 29 Desember 2014 - 17:51 WIB
Pertamina Targetkan...
Pertamina Targetkan Penjualan BBG 2,5 juta Kl
A A A
BANDUNG - PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan bahan bakar gas (BBG) produk Vi-Gas dan Envogas sebanyak 2,5 juta kiloliter (kl) setara premium dalam lima tahun.

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, target ini diyakini tercapai seiring dengan agresivitas perusahaan untuk membangun infrastruktur SPBU terintegrasi Vi-Gas Envogas.

"Cadangan minyak kita makin menipis, lingkungan kita makin rusak, angka subsidi makin membengkak. Makanya Pertamina sangat serius dan fokus untuk terus memacu penggunaan BBG ini," ungkapnya di sela-sela peresmian SPB Vi-Gas pertama di Bandung, Senin (29/12/2014).

Sekadar informasi, SPB Vi-gas ini ditempatkan di SPB Dago yang dikelola oleh Pertamina dengan kapasitas 6 metrik ton (MT) atau setara 11.800 liter setara premium dengan kemampuan memasok kendaraan sekitar 500 unit per hari.

Penggunaan BBG ini, kata Ahmad, baik liquefied natural gas (LNG) yang kini dalam masa pilot project maupun compressed natural gas (CNG) dengan merek Envogas dan liquified gas for vehicle (LGV) melalui Vi-Gas adalah dalam rangka pengurangan konsumsi BBM.

"Konsumsi Vi-Gas dan Envogas baru mencapai sekitar 0,1 persen dari konsumsi BBM bersubidi," sebutnya.

Adanya BBG dengan merek Vi-Gas ini, lanjutnya, masyarakat jadi banyak pilihan untuk mengisi bahan bakar bagi kendaraannya. Terlebih bahan bakar ini harganya murah hanya Rp5.100 per liter, lebih ramah lingkungan, dan juga cadangan gas Indonesia masih lebih dari 40 tahun.

"Kami menargetkan 150 unit per tahun bisa dibangun instalasi stasiun pengisian bahan bakar gas itu," katanya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, khusus untuk Vi-Gas, pertumbuhan konsumsinya meningkat sekitar 40%/tahun dari semula 189 KL pada 2008 menjadi 913 KL pada 2013.

Melihat tren kenaikan itu didukung dengan ketersediaan pasokan, perkembangan teknologi, desain konverterit LGV yang lebih praktis dan perkembangan desain mobik dual fuel BBM-LGV dunia, akan diterima oleh masyarakat sebagai alternatif BBM di masa depan.

"LGV saat ini menempati urutan ketiga bahan bakar transportasi yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah gasoline dan diesel. Di dunia bahan bakar LGV ini digunakan oleh 23 juta kendaraan, dan kami optimistis Indonesia akan menjadi salah satunya. Selain untuk kendaraan pribadi juga angkutan umum melalui koperasi," tuturnya.

Sekadar informasi, saat ini ada 12 SPB di Jakarta dan 3 SPB Vi-Gas di Bali, di Bandung merupakan yang pertama dan akan dikembangkan di kota lainnya seperti Semarang dan Yogyakarta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6211 seconds (0.1#10.140)