BTN Kucurkan Kredit Rp250 M
A
A
A
BEKASI - PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BTN) mengucurkan kredit kepada anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), yakni PT PP Properti, senilai Rp250 miliar.
Kredit tersebut akan digunakan untuk pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Tower Emerald yang berjumlah sekitar 1.464 unit.
“Ini salah satu komitmen kami untuk terus memberikan dukungan pembiayaan bagi penyediaan tempat hunian layak sesuai dengan core business BTN. Termasuk yang kami lakukan pada hari ini untuk mendukung pembiayaan bagi pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi,” ujar Direktur BTN Mansyur S Nasution seusai menandatangani naskah kerja sama dengan PT PP Properti di Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Mansyur mengatakan, ada kerja sama yang disepakati Bank BTN dan PT PP Properti. Kerja sama tentang pemberian kredit untuk pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon di atas lahan seluas sekitar 25 ha. Kedua kerja sama tentang pemberian kredit konsumtif (Kring Batara) kepada pegawai PT PP Properti. Ruang lingkup kerja sama meliputi dukungan fasilitas kredit/pembiayaan yang diberikan Bank BTN untuk proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon oleh PT PP Properti.
Dalam kerja sama ini, Bank BTN akan memberikan fasilitas kredit konstruksi guna pembangunan apartemen tersebut. Di samping itu, Bank BTN juga akan memberikan kredit konsumtif kepada para pegawai PT PP Properti dengan plafon kredit maksimum Rp500 juta per orang.
“Tidak menutup kemungkinan pembelian apartemen oleh masyarakat dengan skim kredit kepemilikan apartemen (KPA) dapat diberikan Bank BTN. Kami siap memberikan KPA kepada masyarakat yang akan membeli Apartemen Grand Kamala Lagoon. One stop service akan lebih bagus,” tegasnya. Menurut Mansyur, pembiayaan konstruksi untuk Tower Emerald North diperkirakan mencapai Rp131 miliar untuk 920 unit.
Sementara untuk mendukung pembiayaan Tower Emerald South diperkirakan mencapai Rp119 miliar untuk 544 unit. Total pembiayaan yang disiapkan BTN untuk mendukung pembiayaan Grand Kamala Lagoon akan mencapai Rp250 miliar. Sementara itu sampai dengan November 2014, Bank BTN telah menyalurkan kredit konstruksi (outstanding ) hampir mencapai Rp14 triliun.
“Angka ini melebihi target akhir 2014 yang ditetapkan sebesar Rp13 triliun,” jelas Mansyur. Direktur PT PP Properti Indaryanto mengatakan, tahun depan perseroan membutuhkan dana sebesar Rp400-500 miliar untuk melakukan ekspansi usaha. Selain mencari pendanaan dari perbankan, rencananya perseroan juga akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO) pertengahan tahun depan. Adapun dana yang ditargetkan dari IPO sebesar Rp1,5 triliun.
“Rencananya saham yang dilepas sekitar 30%,” katanya. Menurut Indaryanto, IPO merupakan bagian dari rencana perseroan untuk bisa meningkatkan penjualan perseroan menjadi sekitar Rp28 triliun pada 2018. Hingga akhir 2014, penjualan perseroan diprediksi mencapai Rp12,3 triliun, sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan sebesar Rp200 miliar dan tahun depan mencapai Rp290 miliar.
“Strateginya dengan melakukan inovasi pada produk yang kami jual. Desain yang kami berikan kepada konsumen benar-benar elegan,” katanya. Salah satu inovasi, lanjut dia, diterapkan pada pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon.
Apartemen ini dirancang oleh masterplanner berkelas dunia, yaitu Development Design Group (DDG) dengan mengombinasikan antara elemen air berupa lagoon yang akan memberikan kesejukan dan ketenangan serta sinergi konsep Green Enviroment dan Green Development yang menjadi komitmen PT PP Properti sebagai pengembang dalam menyelaraskan kehidupan dengan alam sekitar. Adapun tagline superblock ini“We Bring Everything Closer”.
Rakhmat baihaqi
Kredit tersebut akan digunakan untuk pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon, Bekasi, Tower Emerald yang berjumlah sekitar 1.464 unit.
“Ini salah satu komitmen kami untuk terus memberikan dukungan pembiayaan bagi penyediaan tempat hunian layak sesuai dengan core business BTN. Termasuk yang kami lakukan pada hari ini untuk mendukung pembiayaan bagi pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi,” ujar Direktur BTN Mansyur S Nasution seusai menandatangani naskah kerja sama dengan PT PP Properti di Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Mansyur mengatakan, ada kerja sama yang disepakati Bank BTN dan PT PP Properti. Kerja sama tentang pemberian kredit untuk pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon di atas lahan seluas sekitar 25 ha. Kedua kerja sama tentang pemberian kredit konsumtif (Kring Batara) kepada pegawai PT PP Properti. Ruang lingkup kerja sama meliputi dukungan fasilitas kredit/pembiayaan yang diberikan Bank BTN untuk proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon oleh PT PP Properti.
Dalam kerja sama ini, Bank BTN akan memberikan fasilitas kredit konstruksi guna pembangunan apartemen tersebut. Di samping itu, Bank BTN juga akan memberikan kredit konsumtif kepada para pegawai PT PP Properti dengan plafon kredit maksimum Rp500 juta per orang.
“Tidak menutup kemungkinan pembelian apartemen oleh masyarakat dengan skim kredit kepemilikan apartemen (KPA) dapat diberikan Bank BTN. Kami siap memberikan KPA kepada masyarakat yang akan membeli Apartemen Grand Kamala Lagoon. One stop service akan lebih bagus,” tegasnya. Menurut Mansyur, pembiayaan konstruksi untuk Tower Emerald North diperkirakan mencapai Rp131 miliar untuk 920 unit.
Sementara untuk mendukung pembiayaan Tower Emerald South diperkirakan mencapai Rp119 miliar untuk 544 unit. Total pembiayaan yang disiapkan BTN untuk mendukung pembiayaan Grand Kamala Lagoon akan mencapai Rp250 miliar. Sementara itu sampai dengan November 2014, Bank BTN telah menyalurkan kredit konstruksi (outstanding ) hampir mencapai Rp14 triliun.
“Angka ini melebihi target akhir 2014 yang ditetapkan sebesar Rp13 triliun,” jelas Mansyur. Direktur PT PP Properti Indaryanto mengatakan, tahun depan perseroan membutuhkan dana sebesar Rp400-500 miliar untuk melakukan ekspansi usaha. Selain mencari pendanaan dari perbankan, rencananya perseroan juga akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering /IPO) pertengahan tahun depan. Adapun dana yang ditargetkan dari IPO sebesar Rp1,5 triliun.
“Rencananya saham yang dilepas sekitar 30%,” katanya. Menurut Indaryanto, IPO merupakan bagian dari rencana perseroan untuk bisa meningkatkan penjualan perseroan menjadi sekitar Rp28 triliun pada 2018. Hingga akhir 2014, penjualan perseroan diprediksi mencapai Rp12,3 triliun, sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan sebesar Rp200 miliar dan tahun depan mencapai Rp290 miliar.
“Strateginya dengan melakukan inovasi pada produk yang kami jual. Desain yang kami berikan kepada konsumen benar-benar elegan,” katanya. Salah satu inovasi, lanjut dia, diterapkan pada pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon.
Apartemen ini dirancang oleh masterplanner berkelas dunia, yaitu Development Design Group (DDG) dengan mengombinasikan antara elemen air berupa lagoon yang akan memberikan kesejukan dan ketenangan serta sinergi konsep Green Enviroment dan Green Development yang menjadi komitmen PT PP Properti sebagai pengembang dalam menyelaraskan kehidupan dengan alam sekitar. Adapun tagline superblock ini“We Bring Everything Closer”.
Rakhmat baihaqi
(ars)