Konsumen Asia Minati Properti London
A
A
A
SEMPATmengalami penurunan dan ditinggalkan peminatnya, ranah properti di London kini mulai dijajah oleh pasar Asia.
Sebelumnya beberapa bulan lalu, properti di London sempat ditinggalkan oleh peminatnya. Khususnya, untuk tipe properti mewah. Hal ini dilihat dari nilai transaksi rumah mewah di pusat kota London mengalami penurunan sampai 20 %. “Hal ini bisa menjadi salah satu indikasi jika booming di pasar properti London mulai terjadi,” sebut agen properti mewah, Strutt and Parker, di lansir dari CNBC .
Data yang disajikan memperlihatkan jika seluruh transaksi properti mengalami penurunan 21,1 %, pada kuartal III tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Properti yang nilainya di bawah 2 miliar poundsterling, mengalami penurunan sampai 20,8 %. Dan properti yang memiliki harga berkisar 2-5 juta poundsterling turun sampai 27,1 %.
Tapi, rumah mewah dengan harga di atas 5 juta poundsterling mencatatkan hasil tidak seburuk itu, yakni hanya turun 15,2 %. Kendati demikian, menjelang akhir tahun 2014, properti di London kian dianggap seksi oleh pembeli asing. Menurut catatan Real Estat Knight Frank, ada empat negara asal Asia yang menguasai pasar properti di London.
“Mereka di antaranya China dengan persentase 11,5 %. Diikuti oleh Hong Kong dan Rusia masing-masing dengan 5,2 %. Dan terakhir adalah Singapura dengan 3 %,” demikian yang dilansir dari situs CNBC . Dari situs yang sama, menurut catatan dari Perusahaan Properti asal London, Hanover Office, bisa dikatakan, investor asal Asia yang menguasai properti London tak kurang dari 25 %.
Rehdian khartika
Sebelumnya beberapa bulan lalu, properti di London sempat ditinggalkan oleh peminatnya. Khususnya, untuk tipe properti mewah. Hal ini dilihat dari nilai transaksi rumah mewah di pusat kota London mengalami penurunan sampai 20 %. “Hal ini bisa menjadi salah satu indikasi jika booming di pasar properti London mulai terjadi,” sebut agen properti mewah, Strutt and Parker, di lansir dari CNBC .
Data yang disajikan memperlihatkan jika seluruh transaksi properti mengalami penurunan 21,1 %, pada kuartal III tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Properti yang nilainya di bawah 2 miliar poundsterling, mengalami penurunan sampai 20,8 %. Dan properti yang memiliki harga berkisar 2-5 juta poundsterling turun sampai 27,1 %.
Tapi, rumah mewah dengan harga di atas 5 juta poundsterling mencatatkan hasil tidak seburuk itu, yakni hanya turun 15,2 %. Kendati demikian, menjelang akhir tahun 2014, properti di London kian dianggap seksi oleh pembeli asing. Menurut catatan Real Estat Knight Frank, ada empat negara asal Asia yang menguasai pasar properti di London.
“Mereka di antaranya China dengan persentase 11,5 %. Diikuti oleh Hong Kong dan Rusia masing-masing dengan 5,2 %. Dan terakhir adalah Singapura dengan 3 %,” demikian yang dilansir dari situs CNBC . Dari situs yang sama, menurut catatan dari Perusahaan Properti asal London, Hanover Office, bisa dikatakan, investor asal Asia yang menguasai properti London tak kurang dari 25 %.
Rehdian khartika
(ars)