Organda Kaji Penurunan Tarif Angkot Rp500
A
A
A
DEPOK - Organisasi Angkutan Darat (Organda) berencana mengkaji kembali perhitungan tarif angkutan kota (angkot) menyusul turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar.
Sekretaris Organda Depok Muhammad Hasyim mengaku telah berkoordinasi secara lisan dengan Dinas Perhubungan Kota Depok terkait penurunan harga BBM.
Pihaknya segera menggelar rapat koordinasi dengan para sopir dan pengusaha angkot serta Dinas Perhubungan untuk meninjau ulang tarif angkot.
“Dalam 1-2 hari ini, kami akan rapat koordinasi. Karena terbentur tanggal merah Tahun Baru, saya sudah hubungi Dishub lewat telepon, akan meninjau ulang hitung–hitungan tarif,” kata Hasyim di Depok, Rabu (31/12/2014).
Hasyim menjelaskan, tarif angkot baru direncanakan akan mulai efektif pada pekan depan. Pada saat kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, tarif angkot di Depok naik rata-rata Rp1.000 untuk setiap jurusan.
“Tarif bisa turun Rp500 karena pasti pembulatan, tidak mungkin turun Rp300 karena tanggung," ujarnya.
Organda juga akan memperhatikan perhitungan suku cadang kendaraan dalam pengkajian ulang ongkos angkot. “Yang penting sopir angkot tak merasa dirugikan, masyarakat tidak sengsara,” imbuh dia.
Sekadar informasi, harga BBM jenis premium mulai pukul 00.00 pada 1 Januari 2015, turun Rp900 menjadi Rp7.600 dari sebelumnya Rp8.500 per liter. Sedangkan solar turun Rp250 dari Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter.
Sekretaris Organda Depok Muhammad Hasyim mengaku telah berkoordinasi secara lisan dengan Dinas Perhubungan Kota Depok terkait penurunan harga BBM.
Pihaknya segera menggelar rapat koordinasi dengan para sopir dan pengusaha angkot serta Dinas Perhubungan untuk meninjau ulang tarif angkot.
“Dalam 1-2 hari ini, kami akan rapat koordinasi. Karena terbentur tanggal merah Tahun Baru, saya sudah hubungi Dishub lewat telepon, akan meninjau ulang hitung–hitungan tarif,” kata Hasyim di Depok, Rabu (31/12/2014).
Hasyim menjelaskan, tarif angkot baru direncanakan akan mulai efektif pada pekan depan. Pada saat kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, tarif angkot di Depok naik rata-rata Rp1.000 untuk setiap jurusan.
“Tarif bisa turun Rp500 karena pasti pembulatan, tidak mungkin turun Rp300 karena tanggung," ujarnya.
Organda juga akan memperhatikan perhitungan suku cadang kendaraan dalam pengkajian ulang ongkos angkot. “Yang penting sopir angkot tak merasa dirugikan, masyarakat tidak sengsara,” imbuh dia.
Sekadar informasi, harga BBM jenis premium mulai pukul 00.00 pada 1 Januari 2015, turun Rp900 menjadi Rp7.600 dari sebelumnya Rp8.500 per liter. Sedangkan solar turun Rp250 dari Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter.
(rna)