Rini Batal Jual Gedung BUMN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membatalkan niatnya untuk menjual gedung Kementerian BUMN, yang beberapa waktu lalu sempat dilontarkannya.
Seperti diketahui, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini rencananya akan menjual gedung Kementerian BUMN kepada Pemprov DKI Jakarta dengan alasan efisiensi.
"Padahal, itu jelas bahwa ini kan ring satu, kalau saya menawarkan itu mau menawarkan ke Ahok (Gubernur DKI), karena tidak bisa kemana-mana, hanya boleh dimiliki pemerintah, karena ini DKI, ya ini ke Jakarta," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dia melanjutkan, pihaknya hanya akan menyewakan gedung 22 lantai tersebut kepada lembaga negara yang berniat menyewanya. Saat ini, SKK Migas telah melirik untuk menyewa gedung tersebut.
"Kelembagaan dan negara juga banyak yang tertarik. Contoh SKK Migas, sekarang di gedung Wisma Mulia, sewanya sudah habis. Jadi kenapa enggak kesini. Uang sewanya bisa digunakan untuk renovasi gedung," tuturnya.
Rini berdalih, wacana yang dilontarkannya beberapa waktu lalu lantaran melihat fungsi gedung tersebut tidak efisien.
"Tujuannya betapa inefisiennya gedung ini 22 lantai. Kementerian BUMN hanya butuh 5-6 lantai. Sistemnya masih sistem lama, jadi kalau AC dinyalakan. Saya berbicara ke Menteri Keuangan, sehingga lantai per lantai punya kontrol listrik sendiri. Kita tekankan BUMN harus efisien, masa kementeriannya sendiri tidak efisien." tukas dia.
Seperti diketahui, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini rencananya akan menjual gedung Kementerian BUMN kepada Pemprov DKI Jakarta dengan alasan efisiensi.
"Padahal, itu jelas bahwa ini kan ring satu, kalau saya menawarkan itu mau menawarkan ke Ahok (Gubernur DKI), karena tidak bisa kemana-mana, hanya boleh dimiliki pemerintah, karena ini DKI, ya ini ke Jakarta," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Dia melanjutkan, pihaknya hanya akan menyewakan gedung 22 lantai tersebut kepada lembaga negara yang berniat menyewanya. Saat ini, SKK Migas telah melirik untuk menyewa gedung tersebut.
"Kelembagaan dan negara juga banyak yang tertarik. Contoh SKK Migas, sekarang di gedung Wisma Mulia, sewanya sudah habis. Jadi kenapa enggak kesini. Uang sewanya bisa digunakan untuk renovasi gedung," tuturnya.
Rini berdalih, wacana yang dilontarkannya beberapa waktu lalu lantaran melihat fungsi gedung tersebut tidak efisien.
"Tujuannya betapa inefisiennya gedung ini 22 lantai. Kementerian BUMN hanya butuh 5-6 lantai. Sistemnya masih sistem lama, jadi kalau AC dinyalakan. Saya berbicara ke Menteri Keuangan, sehingga lantai per lantai punya kontrol listrik sendiri. Kita tekankan BUMN harus efisien, masa kementeriannya sendiri tidak efisien." tukas dia.
(izz)