Awal Tahun, IHSG Diprediksi Reli
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal tahun ini diperkirakan mampu kembali melanjutkan penguatannya di tengah melemahnya sejumlah bursa saham Asia.
Laju IHSG masih dimungkinkan kembali melanjutkan penguatan dengan asumsi pelaku pasar tidak banyak melakukan aksi profit taking massif di tengah minimnya waktu perdagangan dan data-data makro yang nantinya dapat memberikan sentiment positif.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola Three white soldier dekati area upper bollinger band (UBB ). MACD berhasil membentuk golden cross meski terbatas dengan histogram positif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali melanjutkan kenaikan.
"Meski Indonesia masih dirundung duka jelang akhir tahun atas berbagai tragedi musibah yang terjadi namun, tidak menghalangi riuh suasana penutupan IHSG di akhir tahun ini yang mampu berakhir di zona hijau," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 5.170-5.193 dan resisten 5.237-5.250. Laju IHSG kemarin mampu melampaui area target resisten (5.187-5.200) dan juga mampu bertahan di atas target support (5.135-5.155).
"Eforia pelaku pasar pun terlihat di mana laju IHSG melonjak jelang akhir penutupan, sehingga mampu melampaui target pencapaian kami di 5.200. Di mana sebelumnya banyak yang tidak begitu yakin dengan perkiraan tersebut," kata Reza.
Tampaknya pelaku pasar yang masih bertahan di IDX, masih melakukan upaya pembelian untuk menjaga laju IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Bahkan transaksi asing yang berbalik mencatatkan pembelian bersih, penguatan rupiah, hingga positifnya saham-saham perdagangan, perkebunan, aneka industry, dan beberapa saham 2nd liner turut membantu terwujudnya penutupan IHSG di teritori positif.
Keinginan untuk dapat menutup perdagangan di teritori positif mampu membuat IHSG melupakan untuk sementara waktu utang gap-nya di level 5.059-5.076 dan 5.113-5.125. Adapun transaksi asing tercatat nett buy (dari net sell Rp84,08 miliar menjadi net buy Rp2,5 triliun).
Laju IHSG masih dimungkinkan kembali melanjutkan penguatan dengan asumsi pelaku pasar tidak banyak melakukan aksi profit taking massif di tengah minimnya waktu perdagangan dan data-data makro yang nantinya dapat memberikan sentiment positif.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan membentuk pola Three white soldier dekati area upper bollinger band (UBB ). MACD berhasil membentuk golden cross meski terbatas dengan histogram positif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali melanjutkan kenaikan.
"Meski Indonesia masih dirundung duka jelang akhir tahun atas berbagai tragedi musibah yang terjadi namun, tidak menghalangi riuh suasana penutupan IHSG di akhir tahun ini yang mampu berakhir di zona hijau," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 5.170-5.193 dan resisten 5.237-5.250. Laju IHSG kemarin mampu melampaui area target resisten (5.187-5.200) dan juga mampu bertahan di atas target support (5.135-5.155).
"Eforia pelaku pasar pun terlihat di mana laju IHSG melonjak jelang akhir penutupan, sehingga mampu melampaui target pencapaian kami di 5.200. Di mana sebelumnya banyak yang tidak begitu yakin dengan perkiraan tersebut," kata Reza.
Tampaknya pelaku pasar yang masih bertahan di IDX, masih melakukan upaya pembelian untuk menjaga laju IHSG untuk dapat bertahan di zona hijaunya.
Bahkan transaksi asing yang berbalik mencatatkan pembelian bersih, penguatan rupiah, hingga positifnya saham-saham perdagangan, perkebunan, aneka industry, dan beberapa saham 2nd liner turut membantu terwujudnya penutupan IHSG di teritori positif.
Keinginan untuk dapat menutup perdagangan di teritori positif mampu membuat IHSG melupakan untuk sementara waktu utang gap-nya di level 5.059-5.076 dan 5.113-5.125. Adapun transaksi asing tercatat nett buy (dari net sell Rp84,08 miliar menjadi net buy Rp2,5 triliun).
(izz)