Rupiah Akan Menguat jika Transaksi Berjalan Membaik
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, rupiah berpotensi menguat pada tahun ini jika transaksi berjalan (current account deficit/CAD) membaik.
Agus menjelaskan, jika seandainya transaksi berjalan yang masih defisit menuju perbaikan, maka akan membantu penguatan rupiah.
"Rupiah sulit menguat jika CAD masih defisit. Jika membaik menuju perbaikan pasti akan menguat. CAD sangat pengaruh ke nilai tukar rupiah," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Selain itu, dia menuturkan jika melakukan investasi dalam negeri yang besar berakibat kepada nilai impor tinggi.
"Tetapi kita juga tahu kalau kita melakukan investasi besar di dalam negeri baik oleh negara atau swasta, komponen impornya juga tinggi. Karena itu transaksi berjalan akan sangat berpengaruh pada nilai tukar rupiah," terangnya.
Agus juga mengimbau agar sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo kegiatan investasi diarahkan kepada kegiatan ekspor dan investasi diarahkan pada kegiatan yang memberikan laporan kerja yang banyak, dan diarahkan kepada kegiatan untuk impor substitusi.
Agus menjelaskan, jika seandainya transaksi berjalan yang masih defisit menuju perbaikan, maka akan membantu penguatan rupiah.
"Rupiah sulit menguat jika CAD masih defisit. Jika membaik menuju perbaikan pasti akan menguat. CAD sangat pengaruh ke nilai tukar rupiah," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Selain itu, dia menuturkan jika melakukan investasi dalam negeri yang besar berakibat kepada nilai impor tinggi.
"Tetapi kita juga tahu kalau kita melakukan investasi besar di dalam negeri baik oleh negara atau swasta, komponen impornya juga tinggi. Karena itu transaksi berjalan akan sangat berpengaruh pada nilai tukar rupiah," terangnya.
Agus juga mengimbau agar sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo kegiatan investasi diarahkan kepada kegiatan ekspor dan investasi diarahkan pada kegiatan yang memberikan laporan kerja yang banyak, dan diarahkan kepada kegiatan untuk impor substitusi.
(izz)