Kebijakan Perdagangan Dinilai Masih Ada Time Lag
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan masih terdapat beberapa faktor yang masih akan meningkatkan laju inflasi pada tahun 2015. Dia mengatakan penyebabnya muncul dari melalui faktor eksternal maupun internal dalam negeri.
Ichsan menurturkan dari dalam negeri salah satunya adalah faktor penerapan kebijakan oleh pemerintah.
"Internal ada tiga faktor, pertama ada timelag, yaitu satu periode waktu yang dibutuhkan antara saat kebijakan yang diterbitkan dan sampai aplikasi penerapannya di pasar ada timelag, periode waktu dalam satu rentang waktu," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Sedangkan dari faktor eksternal terdapat tiga penyebab yang mempengaruhi tingkat inflasi Indonesia.
"Dari eksternal ada tiga penyebab, pertama situasi ekonomi internasional masih dalam kecamuk peperangan ekonomi yang belum jelas arah pemulihannya. Dibuktikan dengan harga minyak dunia belum stabil dan suku bunga The Fed dampaknya inflasi kepada kita," jelasnya.
Penyebab lainnya adalah informasi negatif atau pesan negatif yang muncul dari pemerintah antara tidak kompaknya atau tidak terkoordinasi pada kebijakan antara satu kementerian dengan kementerian yang lainnya.
"Dalam hal perbedaan tentang harga minyak, pembakaran kapal, yang paling menarik antara janji revolusi menyal, trisakti, dan nawacita tidak muncul," pungkasnya.
Ichsan menurturkan dari dalam negeri salah satunya adalah faktor penerapan kebijakan oleh pemerintah.
"Internal ada tiga faktor, pertama ada timelag, yaitu satu periode waktu yang dibutuhkan antara saat kebijakan yang diterbitkan dan sampai aplikasi penerapannya di pasar ada timelag, periode waktu dalam satu rentang waktu," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Sedangkan dari faktor eksternal terdapat tiga penyebab yang mempengaruhi tingkat inflasi Indonesia.
"Dari eksternal ada tiga penyebab, pertama situasi ekonomi internasional masih dalam kecamuk peperangan ekonomi yang belum jelas arah pemulihannya. Dibuktikan dengan harga minyak dunia belum stabil dan suku bunga The Fed dampaknya inflasi kepada kita," jelasnya.
Penyebab lainnya adalah informasi negatif atau pesan negatif yang muncul dari pemerintah antara tidak kompaknya atau tidak terkoordinasi pada kebijakan antara satu kementerian dengan kementerian yang lainnya.
"Dalam hal perbedaan tentang harga minyak, pembakaran kapal, yang paling menarik antara janji revolusi menyal, trisakti, dan nawacita tidak muncul," pungkasnya.
(dol)