Cerita Nelayan SMS Susi Izin Tenggelamkan Kapal
Cerita Nelayan SMS Susi Izin Tenggelamkan Kapal
A
A
A
JAKARTA - Seorang nelayan asal Tanjung Balai, Sumatera Utara bercerita tentang temuan kapal asing milik Malaysia yang melakukan praktik illegal fishing di wilayah perairan Indonesia.
Pria bernama Zulkifli ini menuturkan melihat kehadiran kapal itu dirinya langsung menghubungi Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti melalui pesan singkat (SMS).
Dia menjelaskan kronologi penangkapan kapal asing tersebut didepan Susi pada saat paparan outlook 2015 di Gedung Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Pertama, kejadian tersebut pada 29 Desember 2014 pukul 13.00 WIB. Kami menduga bahwa nelayan di posisi koordinat 332,00 itu, nelayan asing yang sedang menangkap ikan. Sesudah itu saya sampaikan kepada sahabat saya di laut, jadi kepada teman dikatakan ayolah kita tangkap," ujarnya dalam acara Paparan Outlook 2015 KKP di Gedung KKP, Jakarta, Senin (5/1/2015).
Setelah kapal bodong tersebut ditangkap, dia langsung menyerahkannya kepada aparat hukum setempat untuk diproses.
"Sesudah kita tangkap, kita serahkan ke aparat setempat untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku," tukas dia.
Pria bernama Zulkifli ini menuturkan melihat kehadiran kapal itu dirinya langsung menghubungi Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti melalui pesan singkat (SMS).
Dia menjelaskan kronologi penangkapan kapal asing tersebut didepan Susi pada saat paparan outlook 2015 di Gedung Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Pertama, kejadian tersebut pada 29 Desember 2014 pukul 13.00 WIB. Kami menduga bahwa nelayan di posisi koordinat 332,00 itu, nelayan asing yang sedang menangkap ikan. Sesudah itu saya sampaikan kepada sahabat saya di laut, jadi kepada teman dikatakan ayolah kita tangkap," ujarnya dalam acara Paparan Outlook 2015 KKP di Gedung KKP, Jakarta, Senin (5/1/2015).
Setelah kapal bodong tersebut ditangkap, dia langsung menyerahkannya kepada aparat hukum setempat untuk diproses.
"Sesudah kita tangkap, kita serahkan ke aparat setempat untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku," tukas dia.
(izz)
Explore More