Surplus Perdagangan Sulut Capai Rp12 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) melaporkan, transaksi perdagangan ekspor dan impor pada periode Januari-November 2014, membukukan surplus sebesar USD972,22 juta.
Hasil ini sekaligus mempertahankan predikat Sulut sebagai provinsi yang selalu mencatat surplus perdagangan
Adapun, total Sementara perdagangan ekspor Sulut hingga November 2014 tercatat sebesar USD1,08 miliar, sedangkan untuk total impor di periode yang sama sebesar USD110,38 juta.
“Sektor perdagangan kita sepanjang 2014 ini selalu mengalami surplus perdagangan. Di mana untuk nilai ekspor sendiri tiap bulannya cenderung meningkat,” ujar Kepala BPS Sulut, Faizal Anwar, Senin (5/1/2015).
Dia menjelaskan, untuk nilai ekspor nonmigas Sulut tercatat sebesar USD1,08 miliar sepanjang Januari hingga November 2014 atau tumbuh 37,12% dari realisasi periode yang sama sebelumnya USD788,06 juta.
Komoditas andalan ekspor Sulut, antara lain komoditas lemak dan minyak nabati. “Lemak dan minyak nabati memberi andil USD715,07 juta atau 66,05% terhadap total nilai ekspor nonmigas Sulut,” terangnya.
Di sisi lain, nilai impor Sulut tercatat sebesar USD110,38 juta pada periode Januari-November 2014 atau naik 8,02% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya USD102,18 juta.
“Impor terbesar kita berasal dari bahan mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan porsi USD51,6 juta atau 46,75% dari total impor. Diikuti impor bahan bakar mineral, kapal laut, benda-benda dari besi dan baja, serta golongan barang lainnya,” jelasnya.
Hasil ini sekaligus mempertahankan predikat Sulut sebagai provinsi yang selalu mencatat surplus perdagangan
Adapun, total Sementara perdagangan ekspor Sulut hingga November 2014 tercatat sebesar USD1,08 miliar, sedangkan untuk total impor di periode yang sama sebesar USD110,38 juta.
“Sektor perdagangan kita sepanjang 2014 ini selalu mengalami surplus perdagangan. Di mana untuk nilai ekspor sendiri tiap bulannya cenderung meningkat,” ujar Kepala BPS Sulut, Faizal Anwar, Senin (5/1/2015).
Dia menjelaskan, untuk nilai ekspor nonmigas Sulut tercatat sebesar USD1,08 miliar sepanjang Januari hingga November 2014 atau tumbuh 37,12% dari realisasi periode yang sama sebelumnya USD788,06 juta.
Komoditas andalan ekspor Sulut, antara lain komoditas lemak dan minyak nabati. “Lemak dan minyak nabati memberi andil USD715,07 juta atau 66,05% terhadap total nilai ekspor nonmigas Sulut,” terangnya.
Di sisi lain, nilai impor Sulut tercatat sebesar USD110,38 juta pada periode Januari-November 2014 atau naik 8,02% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya USD102,18 juta.
“Impor terbesar kita berasal dari bahan mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan porsi USD51,6 juta atau 46,75% dari total impor. Diikuti impor bahan bakar mineral, kapal laut, benda-benda dari besi dan baja, serta golongan barang lainnya,” jelasnya.
(dmd)