Pendapatan Xiaomi Meningkat 135%

Selasa, 06 Januari 2015 - 11:22 WIB
Pendapatan Xiaomi Meningkat 135%
Pendapatan Xiaomi Meningkat 135%
A A A
BEIJING - Perusahaan perangkat telepon genggam China, Xiaomi, membukukan peningkatan pendapatan 135% pada 2014.

Pengumuman ini dirilis hanya sepekan setelah Xiaomi dinobatkan sebagai perusahaan start-up teknologi paling bernilai di dunia. “Perusahaan membukukan penjualan sebelum pajak USD11,87 miliar pada tahun lalu, naik 135% dari 2013,” ungkap pernyataan Xiaomi, dikutip BBC. Saat ini Xiaomi menjadi produsen smartphone terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple.

Xiaomi menjual lebih dari 61 juta telepon tahun lalu, naik 227% dari tahun sebelumnya. Pekan lalu Xiaomi menerima pendanaan USD1,1 miliar sehingga nilai perusahaan menjadi USD45 miliar. Jumlah tersebut melampaui nilai aplikasi pemesanan taksi, Uber, sebesar USD40 miliar yang sebelumnya memegang gelar sebagai perusahaan teknologi swasta paling bernilai di dunia.

Perusahaan itu juga melampaui target penjualan 60 juta telepon pada 2014, naik dari hampir 20 juta unit pada tahun sebelumnya. Xiaomi berencana meluncurkan perangkat baru pada Januari. Dalam terjemahan tulisan Chief Executive Officer (CEO) Xiaomi, Lei Jun, di mikroblog Sina Weibo akhir pekan lalu, cofounder Xiaomi itu menjelaskan perusahaan telah menempuh jalan panjang sejak memulai dari kecil pada April 2010.

“Tahun 2014 merupakan tahun tonggak sejarah penting bagi Xiaomi. Kami datang dari belakang dan menjadi pemimpin pasar di China,” ungkapnya. Dengan model bisnis memproduksi smartphone murah, perusahaan yang tumbuh besar itu melebihi pemimpin pasar global, Samsung, dalam penjualan pada 2014 di China–pasar smartphone terbesar dunia.

Meski demikian, Lei memperkirakan pertumbuhan di pasar China akan melemah tahun ini. Pihaknya berencana memasuki lebih banyak pasar di luar negeri. “Kami telah sukses memasuki tujuh pasar di luar China. Di India kami menjual 1 juta smartphone dalam waktu kurang dari lima bulan,” ujarnya. Meski demikian, ada tantangan hak kekayaan intelektual yang dihadapi perusahaan ini di India bulan lalu.

Penjualan Xiaomi dihentikan sementara di India setelah perusahaan Swedia, Ericsson, mengajukan gugatan paten terhadap perusahaan China tersebut. Para investor Xiaomi adalah perusahaan pendanaan privat All-Stars Investment, DST Global, Hopu Investment Management, Yunfeng Capital, dan dana kesejahteraan Singapura, GIC.

“Ini penegasan hasil mengagumkan Xiaomi dalam empat tahun dan memasuki fase baru bagi perusahaan,” papar Co-founder dan Presiden Xiaomi Bin Lin dalam tulisan di Facebook. Strategi Xiaomi memproduksi smartphone murah telah meningkatkanpertumbuhanuntuk mengalahkan Samsung dalam penjualan tahunan di China pada 2014.

Saat ini nilai perusahaan telah meningkat lebih dari empat kali lipat dari penilaian 2013 sebesar USD10 miliar. Saat ini laba Samsung terus tergerus akibat persaingan dengan iPhone di pasar kelas atas dan perangkat murah buatan China seperti Xiaomi di segmen kelas bawah.

Samsung membukukan penurunan laba bersih 50% pada kuartal III/2014, setelah penurunan laba bersih 30% pada kuartal II/2014. Laba bersih untuk periode Juli-September merupakan yang paling rendah dalam tiga tahun. Samsung memproduksi berbagai handset hingga memory chip, juga televisi.

Kendati demikian, bisnis mobile menjadi penyumbang penjualan terbesar bagi perusahaan tersebut. Perusahaan yang dikelola keluarga itu saat ini melakukan program restrukturisasi skala besar menjelang suksesi kepemimpinan.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7735 seconds (0.1#10.140)