Menhub Diminta Fokus Keselamatan Penerbangan Bukan Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Pakar Penerbangan Alvin Lee meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan fokus terhadap kebijakan keselamatan penerbangan bukan bisnis.
Dia menyesalkan keputusan pemerintah menetapkan batas minimun tarif angkutan udara sebesar 40% dari harga atas. Menurutnya, respon pemerintah ini salah arah dan terburu-buru.
"Seharusnya, saat ini Pak Menteri fokus pada aspek keselamatan penerbangan, bukan fokus pada aspek bisnis," terang Alvin saat dihubungi Sindonews melalui sambungan telepon, Rabu (7/1/2015).
Lebih lanjut, dia menuturkan, terdapat sejumlah sektor yang semestinya menjadi fokus pemerintah saat ini, seperti masalah infrastruktur, navigasi, dan keselamatan penerbangan.
Pemerintah juga harus fokus terhadap penyelesaian kasus kecelakaan AirAsia. "Ini kan melompat, penyelidikan AirAsia baru dimulai, blackbox saja belum ditemukan. Tapi, kementerian sudah menyimpulkan secara sepihak, bahwa penyebab kecelakaan disebabkan tarif murah," imbuhnya.
Jadi ke depan, lanjut Alvin, semestinya kementerian perhubungan fokus pada kedisiplinan perawatan pesawat dan kedisiplinan prosedur penerbangan.
"Di sana kan masalah keselamatan jauh lebih penting, kok malah mengurusi sektor bisnis," tandasnya
Dia menyesalkan keputusan pemerintah menetapkan batas minimun tarif angkutan udara sebesar 40% dari harga atas. Menurutnya, respon pemerintah ini salah arah dan terburu-buru.
"Seharusnya, saat ini Pak Menteri fokus pada aspek keselamatan penerbangan, bukan fokus pada aspek bisnis," terang Alvin saat dihubungi Sindonews melalui sambungan telepon, Rabu (7/1/2015).
Lebih lanjut, dia menuturkan, terdapat sejumlah sektor yang semestinya menjadi fokus pemerintah saat ini, seperti masalah infrastruktur, navigasi, dan keselamatan penerbangan.
Pemerintah juga harus fokus terhadap penyelesaian kasus kecelakaan AirAsia. "Ini kan melompat, penyelidikan AirAsia baru dimulai, blackbox saja belum ditemukan. Tapi, kementerian sudah menyimpulkan secara sepihak, bahwa penyebab kecelakaan disebabkan tarif murah," imbuhnya.
Jadi ke depan, lanjut Alvin, semestinya kementerian perhubungan fokus pada kedisiplinan perawatan pesawat dan kedisiplinan prosedur penerbangan.
"Di sana kan masalah keselamatan jauh lebih penting, kok malah mengurusi sektor bisnis," tandasnya
(dmd)