Citilink Minta Maaf Atas Pembatalan Rute Jakarta-Medan
A
A
A
JAKARTA - Maskapai penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink, menyampaikan permintaan maaf atas pembatalan penerbangan Jakarta-Medan (PP).
Hal ini terkait kebijakan baru pemerintah yang menghentikan pemberian izin terbang atau flight approval (FA) terhadap penerbangan tersebut, sekaligus memastikan penanganan yang terbaik kepada penumpang.
Dalam siaran pers yang diterima Sindo, Rabu (7/1/2015), Vice President Corporate Communications, Benny S Butarbutar menyampaikan permohanan maaf yang ditujukan kepada penumpang Citilink tujuan Jakarta-Medan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang Citilink tujuan Jakarta-Medan. Untuk itu kami segera melakukan penanganan kepada penumpang baik dalam bentuk re-fund, re-route, maupun re-schedule sebagai bentuk tanggung jawab terhadap batalnya penerbangan tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang dapat disampaikan terkait dengan pembatalan penerbangan tambahan (extra flight) rute Bandara Kualanamu-Soetta (Cengkareng) PP dan penerbangan perdana rute baru Citilink, Kualanamu-Halim Perdanakusuma (PP).
Pertama, latar belakang penambahan tiga penerbangan ekstra yang merupakan respon terhadap tawaran Kementerian Perhubungan untuk kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru atau memasuki masa peak season.
Sementara rute Kualanamu-Halim Perdanakusuma merupakan permohonan untuk rute regular guna melengkapi rute regular yang sudah dimiliki sebelumnya.
“Sejauh ini kegiatan penerbangan tambahan berjalan lancar pada periode tanggal 18 Desember 2014-7 Januari 2015. Namun dengan adanya kebijakan baru Kementerian Perhubungan, maka prosesnya terhenti, dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas penerbangan untuk hal ini,” ujarnya.
Benny menyebutkan, mengenai persyaratan yang diperlukan, manajemen Citilink sudah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan, tetapi diberikan izin atau tidak merupakan kewenangan regulator.
Kedua, mengenai solusi yang saat ini tengah diupayakan pihak Citilink dengan pemerintah agar perizinan tetap bisa diberikan, mengingat seluruh prosesnya telah dipenuhi baik berdasarkan administrasi maupun teknis operasional seperti persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Ketiga, penanganan terhadap penumpang. Di mana manajemen Citilink memutuskan untuk memberikan refund (atau pengembalian biaya pembelian tiket), re-route tiket penerbangan (penerbangan via Batam), dan re-schedule (perubahan jadwal penerbangan).
Dari total penerbangan Medan-Jakarta (Kualanamu-Halim Perdanakusuma maupun Kualanamu-Cengkareng), tercatat delapan penerbangan sehari.
Adapun jadwal penerbangannya adalah pukul 11.00 WIB (Kualanamu-Halim); dan penerbangan Kualanamu-Cengkareng pada pukul 12.25 WIB, 13.55 WIB, dan 19.30 WIB.
Sementara rute penerbangan regular yang telah dimiliki Citilink adalah pada pukul 08.40 WIB, 09.35 WIB, 18.50 WIB, 20.25 WIB (Kualanamu-Cengkareng).
Sementara itu, untuk penerbangan pada Rabu, (7 Januari 2014) terdapat 900 penumpang yang terbagi dalam tiga jadwal penerbangan dari Kualanamu-Cengkareng, dan satu penerbangan dari Halim Perdanakusuma-Kualanamu.
“Kami tetap bertanggung jawab kepada penumpang. Bagaimanapun Citilink tetap memprioritaskan penanganan yang terbaik bagi penumpangnya,” pungkas Benny.
Hal ini terkait kebijakan baru pemerintah yang menghentikan pemberian izin terbang atau flight approval (FA) terhadap penerbangan tersebut, sekaligus memastikan penanganan yang terbaik kepada penumpang.
Dalam siaran pers yang diterima Sindo, Rabu (7/1/2015), Vice President Corporate Communications, Benny S Butarbutar menyampaikan permohanan maaf yang ditujukan kepada penumpang Citilink tujuan Jakarta-Medan.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh penumpang Citilink tujuan Jakarta-Medan. Untuk itu kami segera melakukan penanganan kepada penumpang baik dalam bentuk re-fund, re-route, maupun re-schedule sebagai bentuk tanggung jawab terhadap batalnya penerbangan tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada tiga hal yang dapat disampaikan terkait dengan pembatalan penerbangan tambahan (extra flight) rute Bandara Kualanamu-Soetta (Cengkareng) PP dan penerbangan perdana rute baru Citilink, Kualanamu-Halim Perdanakusuma (PP).
Pertama, latar belakang penambahan tiga penerbangan ekstra yang merupakan respon terhadap tawaran Kementerian Perhubungan untuk kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru atau memasuki masa peak season.
Sementara rute Kualanamu-Halim Perdanakusuma merupakan permohonan untuk rute regular guna melengkapi rute regular yang sudah dimiliki sebelumnya.
“Sejauh ini kegiatan penerbangan tambahan berjalan lancar pada periode tanggal 18 Desember 2014-7 Januari 2015. Namun dengan adanya kebijakan baru Kementerian Perhubungan, maka prosesnya terhenti, dan kami menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas penerbangan untuk hal ini,” ujarnya.
Benny menyebutkan, mengenai persyaratan yang diperlukan, manajemen Citilink sudah memenuhi seluruh persyaratan yang dibutuhkan, tetapi diberikan izin atau tidak merupakan kewenangan regulator.
Kedua, mengenai solusi yang saat ini tengah diupayakan pihak Citilink dengan pemerintah agar perizinan tetap bisa diberikan, mengingat seluruh prosesnya telah dipenuhi baik berdasarkan administrasi maupun teknis operasional seperti persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Ketiga, penanganan terhadap penumpang. Di mana manajemen Citilink memutuskan untuk memberikan refund (atau pengembalian biaya pembelian tiket), re-route tiket penerbangan (penerbangan via Batam), dan re-schedule (perubahan jadwal penerbangan).
Dari total penerbangan Medan-Jakarta (Kualanamu-Halim Perdanakusuma maupun Kualanamu-Cengkareng), tercatat delapan penerbangan sehari.
Adapun jadwal penerbangannya adalah pukul 11.00 WIB (Kualanamu-Halim); dan penerbangan Kualanamu-Cengkareng pada pukul 12.25 WIB, 13.55 WIB, dan 19.30 WIB.
Sementara rute penerbangan regular yang telah dimiliki Citilink adalah pada pukul 08.40 WIB, 09.35 WIB, 18.50 WIB, 20.25 WIB (Kualanamu-Cengkareng).
Sementara itu, untuk penerbangan pada Rabu, (7 Januari 2014) terdapat 900 penumpang yang terbagi dalam tiga jadwal penerbangan dari Kualanamu-Cengkareng, dan satu penerbangan dari Halim Perdanakusuma-Kualanamu.
“Kami tetap bertanggung jawab kepada penumpang. Bagaimanapun Citilink tetap memprioritaskan penanganan yang terbaik bagi penumpangnya,” pungkas Benny.
(dmd)