BI: Perbankan Indonesia Masih Cukup Kuat ‎

Senin, 12 Januari 2015 - 10:36 WIB
BI: Perbankan Indonesia...
BI: Perbankan Indonesia Masih Cukup Kuat ‎
A A A
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan, hasil stress test Bank Indonesia dengan menggunakan data neraca dan kinerja bank posisi Oktober 2014, menunjukkan bahwa perbankan Indonesia dari sisi permodalan masih cukup kuat.

Sementara itu, koreksi harga Surat Berharga Negara (SBN) dengan skenario terburuk, yaitu penurunan harga SBN sebesar 20% menunjukkan penurunan Capital Adequacy Ratio (CAR) hanya sebesar 142 basis points (bps), sehingga permodalan masih cukup memadai untuk mengantisipasi risiko kerugian terkait penurunan harga SBN.

"Stress test secara terintegrasi dengan kombinasi risiko pasar dan risiko kredit, juga menunjukkan CAR industri perbankan maupun per kelompok BUKU masih cukup kuat di atas 8%," kata dia di Jakarta, Senin (12/1/2015).

Dari sisi korporasi, penguatan dolar Amerika Serikat (USD) akan berdampak pada peningkatan kewajiban valas korporasi, terutama bagi korporasi yang memiliki utang luar negeri (ULN) relatif tinggi.
Peningkatan kewajiban valas korporasi yang tidak diikuti dengan peningkatan aset valas berpotensi menggerus permodalan korporasi.

Halim mengungkapkan, berdasarkan hasil stress test ketahanan korporasi swasta non-bank yang memiliki ULN menunjukkan bahwa dari 91 korporasi yang memiliki ULN dan posisi net foreign liabilities (NFL) dengan data per kuartal II/2014 diperkirakan terdapat tujuh korporasi atau 8,77% dari total korporasi yang diobservasi berpotensi insolvent (equity negatif) apabila nilai tukar rupiah melemah sampai Rp15.500/USD.

“Pengujian dengan skenario Rp15.500/USD tolong jangan diartikan bahwa angka tersebut adalah level toleransi BI. Kami juga menguji dengan berbagai variasi angka. Intinya, kami tidak menetapkan level tertentu dalam stabilitasi nilai tukar rupiah,” tutur Halim.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)