WIKA Beton Bidik Penjualan Rp4 Triliun

Selasa, 13 Januari 2015 - 13:40 WIB
WIKA Beton Bidik Penjualan...
WIKA Beton Bidik Penjualan Rp4 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Wika Beton Tbk (WTON) sepanjang tahun ini menargetkan penjualan Rp4 triliun atau meningkat 27,7% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp3,13 triliun.

Direktur Keuangan Wika Beton Entus Asnawi mengatakan, target penjualan perseroan pada tahun ini didukung dengan meningkatkan kapasitas produksi beton pracetak (precast ) menjadi 2,3 juta ton per tahun atau bertambah 100.000 ton dari sebelumnya 2,2 juta ton per tahun. “Selain itu, pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur pada 2015, hal ini sejalan dengan lini usaha kami yaitu pembangunan tiang pancang,” kata Entus saat dihubungi KORAN SINDO kemarin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, target keuangan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sepanjang tahun lalu telah sesuai rencana kerja. Wika Beton menargetkan penjualan sebesar Rp3,13 triliun dan laba bersih sebesar Rp313 miliar. Sedangkan, hingga akhir tahun 2015 perseroan membidik laba bersih sebesar Rp360 miliar atau naik 15% dari target tahun lalu.

Demi menggenjot kapasitas produksi, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp550 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk maintenance pabrik dan modernisasi mesin di beberapa pabrik. “Sumber pendanaan capex tahun ini seluruhnya berasal dari dana hasil IPO. Dari capex akan kami gunakan sebagai pengembangan pabrik di Lampung, Cigedug, dan Sulawesi Selatan,” paparnya.

Sedangkan rencana Wika Beton membangun pabrik baru di wilayah Balikpapan, Kalimatan Timur, akan ditunda. Pasalnya, perseroan pada September 2014 silam telah mengakuisisi 90% saham dengan PT Citra Lautan Teduh (CLT) dengan nilai transaksi USD23,5 juta.

“Untuk pabrik di Balikpapan saat ini masih dalam proses perizinan, untuk meng-cover di wilayah Balikpapan kami mendatangkan beton dari Sumatera, Kalimantan Selatan, dan dari akuisisi CLT di Batam,” paparnya. Perseroan juga berencana melakukan pinjaman bank pada kuartal III/2015 sebesar Rp100 miliar.

Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk tambahan dan modal kerja sepanjang tahun 2015 ini. Meski demikian, perseroan masih memanfaatkan sumber pendanaan dari hasil IPO tahun lalu.

Analis DBS Vickers Securities Indonesia Maynard Arif mengatakan, belanja pemerintah untuk infrastruktur diharapkan bisa dipercepat pada tahun 2015. Ditambah lagi, adanya pemotongan subsidi BBM yang tentunya akan positif untuk saham konstruksi, termasuk WTON.

“Karena beberapa dari penghematan anggaran bisa disalurkan ke pembangunan infrastruktur, tentu ini menguntungkan emiten konstruksi,” kata dia dalam risetnya.

Heru Febrianto
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7888 seconds (0.1#10.140)