Masyarakat Minta Kemenhub Transparan Tarif Dasar Pesawat
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk transparan mengenai tarif dasar pesawat, jika ingin menggolkan rencana penghapusan penerbangan berbiaya murah atau low cost carrier (LCC).
Seperti diketahui, pasca peristiwa nahas kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, pemerintah melalui Kemenhub berencana menghapus penerbangan LCC, lantaran dinilai tidak mengutamakan keselamatan konsumen.
"Harusnya harga dasar dibuka ke publik, jadi publik tahu dong. Misalnya dari Jakarta ke Surabaya Rp300 ribu," ujar Adly kepada Sindonews, Selasa (13/1/2015).
Pria yang tengah mengenyam pendidikan di negeri Kanguru, Australia ini mengungkapkan, selama ini masyarakat dibuat bertanya mengenai tarif dasar dan normal dari sebuah perjalanan pesawat.
"Orang jadi tahu kalau tarif dasar ke Surabaya segitu normalnya," ucap dia.
Adly mengaku setuju dengan rencana penghapusan penerbangan bertarif miring tersebut, namun dengan syarat pemerintah memberikan patokan batas atas dan bawah dari harga tiket pesawat.
Kendati menyetujui rencana tersebut, namun dia menuturkan tarif mahal tidak menjadi faktor penentu keselamatan perjalanan. "Karena mau mahal tahu murah, pasti regulasi safety dari pemerintah sama dong," tegasnya.
Sementara itu, Hasan mengaku setuju dengan penghapusan tarif pesawat murah lantaran melihat maskapai murah yang dinilai sering mengabaikan keselamatan penumpang.
"Lagian setelah tahu beberapa fakta tentang maskapai murah yang menomor sekiankan keselamatan penumpang, jadi makin setuju terbang mahal. Terbang mahal saja kan kita masih was-was apalagi terbang murah," pungkas mahasiswa di salah perguruan tinggi Jakarta ini.
Seperti diketahui, pasca peristiwa nahas kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, pemerintah melalui Kemenhub berencana menghapus penerbangan LCC, lantaran dinilai tidak mengutamakan keselamatan konsumen.
"Harusnya harga dasar dibuka ke publik, jadi publik tahu dong. Misalnya dari Jakarta ke Surabaya Rp300 ribu," ujar Adly kepada Sindonews, Selasa (13/1/2015).
Pria yang tengah mengenyam pendidikan di negeri Kanguru, Australia ini mengungkapkan, selama ini masyarakat dibuat bertanya mengenai tarif dasar dan normal dari sebuah perjalanan pesawat.
"Orang jadi tahu kalau tarif dasar ke Surabaya segitu normalnya," ucap dia.
Adly mengaku setuju dengan rencana penghapusan penerbangan bertarif miring tersebut, namun dengan syarat pemerintah memberikan patokan batas atas dan bawah dari harga tiket pesawat.
Kendati menyetujui rencana tersebut, namun dia menuturkan tarif mahal tidak menjadi faktor penentu keselamatan perjalanan. "Karena mau mahal tahu murah, pasti regulasi safety dari pemerintah sama dong," tegasnya.
Sementara itu, Hasan mengaku setuju dengan penghapusan tarif pesawat murah lantaran melihat maskapai murah yang dinilai sering mengabaikan keselamatan penumpang.
"Lagian setelah tahu beberapa fakta tentang maskapai murah yang menomor sekiankan keselamatan penumpang, jadi makin setuju terbang mahal. Terbang mahal saja kan kita masih was-was apalagi terbang murah," pungkas mahasiswa di salah perguruan tinggi Jakarta ini.
(izz)