Jateng Hati-hati Berikan Izin Pendirian Pabrik Semen
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengemukakan, saat ini pihaknya lebih berhati-hati dalam memberikan izin pembangunan pabrik semen di wilayahnya.
Tindakan tersebut dilakukan agar kejadian serupa pada proses pembangunan pabrik Semen di Rembang tidak terulang. Di mana warga di sana menolak pembanguan izin pendirian pabrik PT Semen Indonesia.
Gajar mengakui, Jateng masih menjadi magnet besar bagi para investor untuk pendirian pabrik Semen.
“Banyak investor semen yang mau membangun pabrik di Jateng, tetapi memang saya lebih hati-hati supaya tidak terjadi kejadian, seperti di Rembang,” ujarnya, Selasa (13/1/2015).
Gubernur menyebutkan, saat ini sudah ada beberapa investor yang izinnya sudah selesai dan tinggal berjalan. Namun, sampai saat ini memang belum terealisasi.
Pemerintah tidak ingin, izin yang diberikan menimbulkan pro dan kotra. Karena itu, setiap ada calon investor semen perizinanya harus lebih ketat.
Sebagaimana diketahui sejumlah daerah di Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Grobogan dan Pati menjadi salah satu yang dincar para investor karena memiliki kandungan semen yang cukup besar.
Terbaru, yang melirik Kabupaten Grobogan adalah PT Cemindo Gemilang (CG), selaku pemegang merek Semen Merah Putih. Kabarnya, PT CG menyiapkan investasi senilai Rp3 triliun untuk merealisasikan pembangunan pabrik tersebut.
Perusahaan itu telah membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Provinsi Banten, dengan kapasitas produksi klinker 10.000 ton per hari, atau setara dengan produksi 4 juta ton semen per tahun.
Tindakan tersebut dilakukan agar kejadian serupa pada proses pembangunan pabrik Semen di Rembang tidak terulang. Di mana warga di sana menolak pembanguan izin pendirian pabrik PT Semen Indonesia.
Gajar mengakui, Jateng masih menjadi magnet besar bagi para investor untuk pendirian pabrik Semen.
“Banyak investor semen yang mau membangun pabrik di Jateng, tetapi memang saya lebih hati-hati supaya tidak terjadi kejadian, seperti di Rembang,” ujarnya, Selasa (13/1/2015).
Gubernur menyebutkan, saat ini sudah ada beberapa investor yang izinnya sudah selesai dan tinggal berjalan. Namun, sampai saat ini memang belum terealisasi.
Pemerintah tidak ingin, izin yang diberikan menimbulkan pro dan kotra. Karena itu, setiap ada calon investor semen perizinanya harus lebih ketat.
Sebagaimana diketahui sejumlah daerah di Jawa Tengah, salah satunya di Kabupaten Grobogan dan Pati menjadi salah satu yang dincar para investor karena memiliki kandungan semen yang cukup besar.
Terbaru, yang melirik Kabupaten Grobogan adalah PT Cemindo Gemilang (CG), selaku pemegang merek Semen Merah Putih. Kabarnya, PT CG menyiapkan investasi senilai Rp3 triliun untuk merealisasikan pembangunan pabrik tersebut.
Perusahaan itu telah membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Provinsi Banten, dengan kapasitas produksi klinker 10.000 ton per hari, atau setara dengan produksi 4 juta ton semen per tahun.
(dmd)