Suku Bunga Kredit Diprediksi Naik

Rabu, 14 Januari 2015 - 12:53 WIB
Suku Bunga Kredit Diprediksi...
Suku Bunga Kredit Diprediksi Naik
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi kuartal I tahun ini suku bunga kredit naik. Rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan naik 11 bps, menjadi 13,6% per tahun.

Kemudian, suku bunga kredit investasi naik 16 bps menjadi 13,46% per tahun serta suku bunga kredit konsumsi naik 7 bps menjadi 15,61% per tahun. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, berdasarkan jenis kredit konsumsi, kenaikan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada kredit tanpa agunan (KTA) sebesar 25 bps menjadi 21,08% per tahun.

Kemudian kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 14 bps menjadi 13,92% dan kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) naik 10 bps menjadi 12,85%. “Adapun, pertumbuhan kredit tahun ini diperkirakan lebih tinggi dari tahun 2014. Konsumen (responden) perbankan optimistis, pertumbuhan kredit tahun ini dapat mencapai 15,7% atau lebih tinggi dari realisasi pertumbuhankredittahun2014( hinggaNovember 2014) sebesar 11,9%,” jelasnya di Jakarta kemarin.

Menurut dia, faktor utama pendorong menguatnya pertumbuhan kredit adalah kondisi ekonomi tahun ini yang diperkirakan lebih baik dari tahun 2014. Sedangkan, faktor yang diperkirakan menghambat laju pertumbuhan kredit adalah tingginya suku bunga dan risiko penyaluran kredit. Pertumbuhan kuartalan kredit baru juga diperkirakan melambat pada kuartal I tahun ini. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) yang menurun dari 84% ke 67,3%.

Tirta menjelaskan, faktor utama yang memengaruhi perkiraan perlambatan laju kredit baru adalah rendahnya permintaan pembiayaan pada awal tahun dan tekanan pada kenaikan suku bunga kredit. “Meski melambat, optimisme perkiraan pertumbuhan kredit pada kuartal I/2015 masih lebih baik dibandingkan periode yang sama selama tiga tahun terakhir (rata-rata 44,2%),” paparnya.

Pemberian kredit baru pada kuartal I tahun ini diperkirakan sebesar 8,01% (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit baru pada kuartal I tiga tahun terakhir (-10,21%, qtq). Menurut dia, prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit baru adalah kepada sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi.

Dari sisi golongan debitur, nasabah UMKM masih belum menjadi prioritas utama dalam penyaluran kredit baru. Pada kuartal IV/2014 lalu pertumbuhan kredit baru menguat dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai SBT hasil Survei Perbankan kuartal IV sebesar 84%, lebih tinggi dari 75,3% pada kuartal sebelumnya.

Tirta mengatakan, meningkatnya permintaan pembiayaan dan membaiknya prospek nasabah menjadi pendorong utama menguatnya pertumbuhan kredit baru. Di tengah terjadinya peningkatan permintaan kredit baru, konsumen (responden) tetap berhati-hati dalam penyaluran kredit baru, tecermin dari persentase jumlah pengajuan kredit baru yang tidakdisetujuiolehbanksebesar 13%, naik dari 10,5% pada kuartal sebelumnya.

“Berdasarkan jenis penggunaan, menguatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada kredit investasi,” ungkapnya. Sedangkan, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih melambat. Dia mengungkapkan, kredit bermasalah (nonperforming loan /NPL) kredit investasi dan kredit modal kerja cenderung meningkat pada kuartal IV/2014, sedangkan NPL kredit konsumsi cenderung menurun.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menambahkan, pertumbuhan kredit tahun ini diharapkan dapat mengalami sedikit peningkatan dari rencana bisnis yang disampaikan perbankan Indonesia. Menurutnya, perbankan Indonesia memiliki target pertumbuhan kredit dapat tumbuh sekitar 16%.

Dia berharap, target penyaluran kredit perbankan Indonesia dapat terealisasi, meskipun disadari, kondisi dan situasi ekonomi global masih dinamis. “Tapi dengan ruangan yang lebih besar di dalam negeri, kami memperkirakan aktivitas industri keuangan akan bisa tumbuh secara memadai,” ujar Muliaman kepada KORAN SINDO belum lama ini.

Kunthi fahmar sandy
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0441 seconds (0.1#10.140)