Mandiri Investasi Bidik NAB Rp24 T
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Mandiri Investasi Muhammad Hanif mengungkapkan, pihaknya akan menargetkan nilai aktiva bersih (NAB) tahun ini sebesar Rp24 triliun tumbuh 27% dari total tahun lalu sebesar Rp19,3 triliun.
Menurutnya, belum ada produk reksa dana baru yang akan diluncurkan tahun ini.
"Kita belum ada, hanya paling reksa dana proteksi yang jatuh tempo kita perpanjang. Yang ada saja, saham juga begitum mau apa lagi, semua tema kita sudah punya. Reksa dana saham syariah punya, medium small cap, tematik, kalau dikaitkan infrastruktur ada di reksa dana berbasis syariah, nanti orang bingung banyak banget mau pilih yang mana," terangnya di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Dia menjelaskan, prospeknya tidak bisa dilihat hanya satu jenis reks dana saja karena memiliki karakter yang berbeda.
"Semuanya unggul, kalau untuk reksa dana obligasi bagus di bidang infrastruktur, edukasi, yang berkaitan dengan infrastruktur, perbankan juga baik, biayai infrastruktur," jelasnya.
Untuk penambahan agen penjual reksa dana, dia akan mengkaji terlebih dulu. Karena menurutnya melatih agen itu tidak mudah.
"Kita liat dulu, kalau agen nambah seribu kalau belum siap gimana mau jualan. Kan mereka harus dididik, butuh waktu," pungkas Hanif.
Menurutnya, belum ada produk reksa dana baru yang akan diluncurkan tahun ini.
"Kita belum ada, hanya paling reksa dana proteksi yang jatuh tempo kita perpanjang. Yang ada saja, saham juga begitum mau apa lagi, semua tema kita sudah punya. Reksa dana saham syariah punya, medium small cap, tematik, kalau dikaitkan infrastruktur ada di reksa dana berbasis syariah, nanti orang bingung banyak banget mau pilih yang mana," terangnya di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Dia menjelaskan, prospeknya tidak bisa dilihat hanya satu jenis reks dana saja karena memiliki karakter yang berbeda.
"Semuanya unggul, kalau untuk reksa dana obligasi bagus di bidang infrastruktur, edukasi, yang berkaitan dengan infrastruktur, perbankan juga baik, biayai infrastruktur," jelasnya.
Untuk penambahan agen penjual reksa dana, dia akan mengkaji terlebih dulu. Karena menurutnya melatih agen itu tidak mudah.
"Kita liat dulu, kalau agen nambah seribu kalau belum siap gimana mau jualan. Kan mereka harus dididik, butuh waktu," pungkas Hanif.
(izz)