Tiga Usulan DEN soal Turunnya Harga Minyak Dunia
Tiga Usulan DEN soal Turunnya Harga Minyak Dunia
A
A
A
JAKARTA - Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengambil keputusan terkait penurunan harga minyak dunia yang saat ini mencapai USD45 per barel.
Keputusan ini akan diusulkan kepada pemerintah mengingat adanya proyeksi penurunan minyak dunia mencapai beberapa bulan kedepan bahkan dua tahun.
Anggota DEN Sonny Keraf mengatakan, untuk mengantisipasi cadangan energi yang ada di Indonesia dan kecenderungan terhadap harga minyak dunia yang perlu disikapi untuk tata energi dan kehidupan bangsa secara keseluruhan.
"Kami putuskan, pertama pemerintah harus manfaatkan penurunan harga minyak mentah dunia untuk bangun cadangan energi ke depan. Katakanlah kita bisa beli
dan dijadikan cadangan dengan beberapa cara. Misalnya manfaatkan stok, manfaatkan kilang dan tangki, atau bisa kerja sama dengan negara lain," ungkapnya di kantor DEN Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Sehingga, lanjut dia, sikap Indonesia bisa lebih positif. Beli dan membangun cadangan energi ke depan yang dalam 2050 sudah diamanatkan itu.
"Kedua, manfaatkan penurunan harga minyak mentah dunia untuk mengatur penerpaan harga BBM, gas dan energi keseluruhan secara transpran," ujarnya.
Selama ini, lanjut Sonny, penetapan BBM dalam negeri tidak transparan, banyak hal yang tidak dibuka transparan. Kontrak gas harus bisa dibuka renego. Ketika ada renego harga, maka akan sama-sama untung ketika harga tuurun.
"Ketiga, inilah momentum tepat yang diamanatkan pada PP 79/2014 yang di tandatangani mantan Presiden SBY bahwa, inilah momen kita untuk melihat kembali subsidi energi, khususnya subsidi BBM. Kami usul ketika harga minyak turun, harga minyak akan dilepas dan tidak disubsidi," tandasnya.
(Baca: DEN Sarankan Pemerintah Borong Minyak)
Keputusan ini akan diusulkan kepada pemerintah mengingat adanya proyeksi penurunan minyak dunia mencapai beberapa bulan kedepan bahkan dua tahun.
Anggota DEN Sonny Keraf mengatakan, untuk mengantisipasi cadangan energi yang ada di Indonesia dan kecenderungan terhadap harga minyak dunia yang perlu disikapi untuk tata energi dan kehidupan bangsa secara keseluruhan.
"Kami putuskan, pertama pemerintah harus manfaatkan penurunan harga minyak mentah dunia untuk bangun cadangan energi ke depan. Katakanlah kita bisa beli
dan dijadikan cadangan dengan beberapa cara. Misalnya manfaatkan stok, manfaatkan kilang dan tangki, atau bisa kerja sama dengan negara lain," ungkapnya di kantor DEN Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Sehingga, lanjut dia, sikap Indonesia bisa lebih positif. Beli dan membangun cadangan energi ke depan yang dalam 2050 sudah diamanatkan itu.
"Kedua, manfaatkan penurunan harga minyak mentah dunia untuk mengatur penerpaan harga BBM, gas dan energi keseluruhan secara transpran," ujarnya.
Selama ini, lanjut Sonny, penetapan BBM dalam negeri tidak transparan, banyak hal yang tidak dibuka transparan. Kontrak gas harus bisa dibuka renego. Ketika ada renego harga, maka akan sama-sama untung ketika harga tuurun.
"Ketiga, inilah momentum tepat yang diamanatkan pada PP 79/2014 yang di tandatangani mantan Presiden SBY bahwa, inilah momen kita untuk melihat kembali subsidi energi, khususnya subsidi BBM. Kami usul ketika harga minyak turun, harga minyak akan dilepas dan tidak disubsidi," tandasnya.
(Baca: DEN Sarankan Pemerintah Borong Minyak)
(izz)
Explore More