UOB Indonesia Tawarkan Investasi ke 100 Investor Asing
A
A
A
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia (UOBI) mengadakan, seminar investasi di Singapura bersama lebih dari 100 perusahaan Asia dan calon investor untuk berinvestasi di Indonesia.
UOBI mengundang pebisnis dari berbagai sektor industri yang dibutuhkan di dalam negeri. Beragam jenis usaha mulai dari konstruksi, komoditas, perdagangan, makanan dan minuman, dan perhotelan. Acara seminar peluang bisnis ini juga didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pembicara dalam seminar ini Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, Wakil Kepala BKPM Himawan Hariyoga, perwakilan BPM Jawa Tengah Yuni Astuti dan Perwakilan BPM Jawa Timur Lili Soleh.
Dalam seminar, UOBI bersama mitra kerjanya memberikan gambaran peluang bisnis yang dikembangkan di wilayah Jateng dan jatim, di mana populasi kedua daerah tersebut mencapai lebih dari 70 juta jiwa.
Deputy President Director UOB Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, peningkatan konsumsi di Indonesia berarti kesempatan untuk pertumbuhan bisnis.
Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi yang menarik. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia.
"Permintaan dari pelaku usaha maupun konsumen untuk pembangunan infrastruktur memberikan berbagai kesempatan bagi perusahaan lokal dan internasional. Usaha dalam bidang konstruksi, logistik dan perusahaan jasa yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan terus berkembang dan berkesinambungan," jelas Iwan dalam rilisnya, Rabu (14/1/2015).
The UOB Asian Enterprise Report pada akhir 2014 menunjukkan, pembagian industri yang berinvestasi ke Indonesia berdasarkan sektor kategori adalah pertambangan (42%), makanan dan minuman (33%), hotel (32%) dan konstruksi (28%).
Pada 2013, Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman langsung modal asing ke Indonesia mencapai USD28,2 miliar, meningkat dari USD1,9 miliar di 2004.
Perkembangan ekonomi Indonesia menjadikannya sebagai salah satu tujuan investasi dari negara-negara di kawasan Asia antara lain Singapura (USD4,9 miliar), Tiongkok (USD700 juta) dan Malaysia (USD700 juta).
UOBI membantu perusahaan-perusahaan asing untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan memberikan nasabah akses untuk menikmati beragam layanan korporasi.
Selain itu, produk perbankan yang membantu mereka untuk memaksimalkan peluang bisnis di Asia melalui jaringan layanan kantor UOB.
UOBI mengundang pebisnis dari berbagai sektor industri yang dibutuhkan di dalam negeri. Beragam jenis usaha mulai dari konstruksi, komoditas, perdagangan, makanan dan minuman, dan perhotelan. Acara seminar peluang bisnis ini juga didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Pembicara dalam seminar ini Duta Besar Indonesia untuk Singapura Andri Hadi, Wakil Kepala BKPM Himawan Hariyoga, perwakilan BPM Jawa Tengah Yuni Astuti dan Perwakilan BPM Jawa Timur Lili Soleh.
Dalam seminar, UOBI bersama mitra kerjanya memberikan gambaran peluang bisnis yang dikembangkan di wilayah Jateng dan jatim, di mana populasi kedua daerah tersebut mencapai lebih dari 70 juta jiwa.
Deputy President Director UOB Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, peningkatan konsumsi di Indonesia berarti kesempatan untuk pertumbuhan bisnis.
Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi yang menarik. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia.
"Permintaan dari pelaku usaha maupun konsumen untuk pembangunan infrastruktur memberikan berbagai kesempatan bagi perusahaan lokal dan internasional. Usaha dalam bidang konstruksi, logistik dan perusahaan jasa yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia akan terus berkembang dan berkesinambungan," jelas Iwan dalam rilisnya, Rabu (14/1/2015).
The UOB Asian Enterprise Report pada akhir 2014 menunjukkan, pembagian industri yang berinvestasi ke Indonesia berdasarkan sektor kategori adalah pertambangan (42%), makanan dan minuman (33%), hotel (32%) dan konstruksi (28%).
Pada 2013, Foreign Direct Investment (FDI) atau penanaman langsung modal asing ke Indonesia mencapai USD28,2 miliar, meningkat dari USD1,9 miliar di 2004.
Perkembangan ekonomi Indonesia menjadikannya sebagai salah satu tujuan investasi dari negara-negara di kawasan Asia antara lain Singapura (USD4,9 miliar), Tiongkok (USD700 juta) dan Malaysia (USD700 juta).
UOBI membantu perusahaan-perusahaan asing untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan memberikan nasabah akses untuk menikmati beragam layanan korporasi.
Selain itu, produk perbankan yang membantu mereka untuk memaksimalkan peluang bisnis di Asia melalui jaringan layanan kantor UOB.
(izz)