IHSG Diprediksi Bertahan di Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih akan bertahan di zona merah jika aksi jual berlanjut dan kurang baiknya sentimen global jelang rilis BI rate hari ini.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG, akan membentuk pola evening star lewati area middle bollinger band (MBB). MACD confirm membentuk death cross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R bergerak turun.
"Tampaknya masih berlanjutnya aksi jual dan sentimen global yang kurang baik membuat pertahanan IHSG terganggu dan berpotensi membuat IHSG tetap bertahan zona merah. Tetap cermati pelemahan lanjutan, terutama dengan adanya rilis RDG BI," kata dia di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.140-5.149 dan resisten 5.168-5.232. Laju IHSG kemarin sempat berada di area target resisten 5.220-5.225, namun tidak mampu bertahan di area target support 5.195-5.200 dan bergerak melemah.
Dia menjelaskan, aksi profit taking kembali terjadi di pertengahan pekan ini setelah pelaku pasar terimbas sentimen negatif dari melemahnya mayoritas bursa saham Asia.
"Kekhawatiran kami pun terjawab dengan pergerakan negatif IHSG seiring masih rentannya posisi IHSG untuk mengalami pelemahan," imbuh dia.
Selain itu, pelemahan juga dibarengi dengan sikap negatif pelaku pasar terhadap pemangkasan prospek ekonomi global oleh Bank Dunia.
Peluang IHSG kemarin lebih besar untuk mengalami pelemahan dibandingkan bertahan di zona hijau. Asing masih lanjutkan aksi jualnya.
Bahkan berbalik positifnya laju Rupiah belum mampu menahan aksi jual yang terjadi, sehingga pelemahan IHSG pun tak terhindarkan. Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp368,57 miliar menjadi net sell Rp623,25 miliar.
Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG, akan membentuk pola evening star lewati area middle bollinger band (MBB). MACD confirm membentuk death cross dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R bergerak turun.
"Tampaknya masih berlanjutnya aksi jual dan sentimen global yang kurang baik membuat pertahanan IHSG terganggu dan berpotensi membuat IHSG tetap bertahan zona merah. Tetap cermati pelemahan lanjutan, terutama dengan adanya rilis RDG BI," kata dia di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Dia memperkirakan, IHSG akan berada pada rentang support 5.140-5.149 dan resisten 5.168-5.232. Laju IHSG kemarin sempat berada di area target resisten 5.220-5.225, namun tidak mampu bertahan di area target support 5.195-5.200 dan bergerak melemah.
Dia menjelaskan, aksi profit taking kembali terjadi di pertengahan pekan ini setelah pelaku pasar terimbas sentimen negatif dari melemahnya mayoritas bursa saham Asia.
"Kekhawatiran kami pun terjawab dengan pergerakan negatif IHSG seiring masih rentannya posisi IHSG untuk mengalami pelemahan," imbuh dia.
Selain itu, pelemahan juga dibarengi dengan sikap negatif pelaku pasar terhadap pemangkasan prospek ekonomi global oleh Bank Dunia.
Peluang IHSG kemarin lebih besar untuk mengalami pelemahan dibandingkan bertahan di zona hijau. Asing masih lanjutkan aksi jualnya.
Bahkan berbalik positifnya laju Rupiah belum mampu menahan aksi jual yang terjadi, sehingga pelemahan IHSG pun tak terhindarkan. Adapun transaksi asing tercatat nett sell dari net sell Rp368,57 miliar menjadi net sell Rp623,25 miliar.
(rna)